BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ribuan ikan di Waduk Telagasari yang sedang dalam pengerukan ditemukan dalam kondisi mati.  Kematian ikan nila dan lainnya membuat bau busuk tercium oleh pengguna jalan Piere Tendean di kawasan Gunung Pasir itu. 

Belum diketahui penyebabnya matinya ikan meskipun ada ditemukan air sekitar waduk seperti lapisan film (berminyak) dan kekeruhan akibat pengerukan sehingga unsur oksigen di air waduk berkurang jauh. 

Kepala DLH Suryanto mengatakan pihaknya bersama DKK dan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Balikpapan sudah terjun pada  Senin malam hari (7/10) setelah mendapat laporan dari masyarakat 

Menurut Suryanto, dari hasil observasi petugas ditemukan adanya lapisan film yang berada di pinggir waduk dekat dengan pintu air, sementara kondisi ikan juga sudah tampak mati dan tersebar secara merata di area waduk.

“Petugas sudah kami kirim dari malam, dimana saat melakukan observasi ditemukan di lokasi ada pekerjaan pemeliharaan waduk yang menggunakan alat berat ekskavator,” jelasnya (8/10/2019).

“Untuk indikasi ditemukan adanya lapisan film, tapi ini perlu dipastikan lagi melalui uji laboratorium apanya termasuk jenis minyak atau bukan,” tandasnya. 

Matinya ikan secara mendadak di dalam waduk, lanjutnya bisa juga disebabkan kegiatan pengerukan sedimen tanah.
“Proses pengerukan penyebabkan kekuruhan air secara signifikan dan berkurangnya kandungan oksigen secara tiba-tiba,” ujarnya 

Pihaknya telah melakukan pengambilan sampel terhadap kualitas air dan ikan yang mati di Waduk untuk di uji laboraturium.
“Rencananya uji terhadap ikan harus dibawa ke BPOM Samarinda diuji menggunakan alat Spektrofotometer Serapan  Atom,” katanya. 

Diketahui pada Minggu pagi ratusan warga menjadikan lokasi waduk Telaga Sari menangkap ikan. Namun Selasa pagi sudah tidak terlihat adanya kerumunan masyarakat yang menangkap ikan di Waduk,l. Hanya terlihat sejumlah anak-anak berusaha mencari ikan yang masih hidup di dalam waduk.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version