IKN Dikepung Ancaman Prostitusi Online, Polisi Lakukan Penertiban
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Timur berhasil mengungkap praktik prostitusi daring yang beroperasi di sekitar kawasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam penindakan yang dilakukan, aparat berhasil mengamankan seorang mucikari dan membawa lima orang lainnya untuk pembinaan.
Pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas prostitusi terselubung di area permukiman sekitar proyek IKN. Tim Ditreskrimum kemudian melakukan penyelidikan dan operasi di lapangan.
“Kami menerima informasi dari warga soal adanya prostitusi online yang melibatkan pendatang di wilayah sekitar IKN. Setelah kami telusuri dan lakukan penindakan, situasi saat ini sudah jauh lebih terkendali,” ujar Direktur Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti, dalam konferensi pers di Balikpapan, Senin (27/5/2025).
Menurut Jamaluddin, para pelaku menjalankan bisnis haram ini dengan memanfaatkan aplikasi perpesanan daring seperti MiChat. Modus ini dinilai kian sulit dideteksi karena transaksi dilakukan secara tertutup dan berpindah-pindah.
“Modus utama mereka menggunakan aplikasi. Kami juga telah petakan titik-titik rawan dan sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah praktik serupa kembali terjadi,” tambahnya.
Meski seorang mucikari berhasil diamankan, polisi belum menemukan bukti transaksi yang cukup untuk menaikkan kasus ke proses penyidikan. Sejumlah pihak yang diamankan masih dalam tahap pendalaman dan pembinaan.
“Dalam proses penindakan kami tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Minimal dibutuhkan dua hingga tiga alat bukti kuat untuk proses hukum. Karena itu, penyelidikan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati,” tegasnya.
Polda Kaltim berkomitmen menuntaskan pengusutan kasus ini hingga ke akar jaringan. Upaya ini disebut sebagai bagian dari langkah antisipatif menyambut pembangunan dan perpindahan IKN yang diproyeksikan menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia.
“Kami masih mendalami jaringan yang lebih luas. Meski ada kendala teknis di lapangan, progres penyelidikan cukup baik dan kami optimistis bisa mengungkap aktor utama di balik jaringan ini,” pungkas Jamaluddin.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
