IKN Diproyeksikan Jadi Kota Global Inklusif: Visi “Kota Dunia untuk Semua”
NUSANTARA, Inibalikpapan.com – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menegaskan visinya sebagai kota global inklusif dalam diskusi strategis bertajuk “IKN Kota Dunia untuk Semua” yang digelar dalam rangkaian Congress of Indonesian Diaspora (CID) ke-8. Diskusi ini mempertemukan gagasan para tokoh kunci dalam pembangunan kota, perencanaan wilayah, dan diplomasi diaspora.
Mantan Kepala Otorita IKN dan kini Kepala Institut Pembangunan Kota dan Daerah Asia Pasifik, Dr. Bambang Susantono, menjelaskan bahwa untuk menjadi kota dunia, IKN harus memiliki pengaruh kuat di empat sektor strategis: ekonomi, politik, pendidikan, dan budaya.
“Kota global bukan hanya soal gedung tinggi atau teknologi canggih. Ia harus menjadi simpul pengaruh dalam skala internasional, diukur melalui indikator global yang sahih,” ujar Bambang dalam pemaparannya.
Desain IKN Berakar pada Aspirasi Lokal
Pandangan serupa disampaikan oleh Sofian Sibarani, perancang utama IKN sekaligus Founder URBAN+, yang menekankan bahwa sejak tahap awal, proses pembangunan IKN telah mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal, khususnya warga Sepaku.
“Kami bukan hanya menggambar kota dari atas kertas. Kami datang, duduk, dan berbicara dengan masyarakat dalam lebih dari 12 kali forum diskusi. Aspirasi warga adalah fondasi dari desain kota ini,” ungkap Sofian.
Hal ini menjadi penegas bahwa IKN bukan proyek dari atas ke bawah, melainkan ruang hidup yang tumbuh dari interaksi warga, sejarah lokal, dan kebutuhan masa depan.
Diaspora Diminta Turut Bangun Kota Peradaban
Dari sisi global engagement, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, selaku Penasihat Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mengajak diaspora Indonesia untuk aktif terlibat.
“Diaspora harus menjadi penghubung antar generasi, antar budaya, dan antar pengetahuan untuk membangun kota peradaban. IKN adalah peluang strategis untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa maju,” tegas Marsetio.
IKN: Bukan Hanya Kota Baru, Tapi Simbol Peradaban
Diskusi ini menegaskan bahwa IKN tidak sekadar menjadi pusat pemerintahan baru, tapi simbol peradaban Indonesia modern—kota yang inklusif, berorientasi pada manusia, dan berwawasan global. Pendekatan lintas budaya, lintas generasi, dan lintas sektor menjadi kunci dalam merancang kota yang mampu menjawab tantangan abad ke-21.
Visi “Kota Dunia untuk Semua”: Dari Slogan ke Komitmen
Melalui forum ini, IKN mempertegas bahwa visi “Kota Dunia untuk Semua” bukan sebatas jargon, melainkan janji kolektif yang terus diwujudkan lewat praktik konkret: pembangunan yang partisipatif, perencanaan berbasis inklusi sosial, dan keterlibatan aktif diaspora di seluruh dunia.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat lokal dan jejaring global diaspora, IKN diyakini dapat menjelma sebagai kota global yang tangguh, terbuka, dan bermartabat—dibangun bersama, untuk semua. / Humas Otorita IKN
BACA JUGA
