Iko Uwais Debut Jadi Sutradara di Film Laga Berjudul ‘Timur’, Seperti Apa Ceritanya?

JAKARTA, inibalikpapan.com – Aktor laga Iko Uwais untuk pertama kalinya duduk di kursi sutradara melalui film terbarunya berjudul Timur. Meski menjadi debut penyutradaraannya, Iko tetap membawa ciri khas film aksi yang selama ini melekat padanya.

Namun, di balik adegan laga yang menjadi identitasnya, ada pesan lain yang ingin ia sampaikan. Film Timur ia rancang sebagai ruang untuk mengangkat nilai persaudaraan sekaligus memotret karakter masyarakat Indonesia Timur secara lebih jujur dan manusiawi.

Saat konferensi pers di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025), suami Audy Item itu mengungkapkan adanya kedekatan emosional yang kuat dengan masyarakat Indonesia Timur sejak masa remaja.

“Kebetulan saya memang anak Betawi, keluarga Betawi, dan ada darah Sundanya juga. Cuma saya besar sama orang Timur,” kenang Iko Uwais, sebagaimana dilansir dari Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Ia menceritakan fase hidupnya yang banyak habis bersama teman-teman dari Ambon, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar hingga dewasa.

“Saya kelas dari kelas 5 SD, 4-5 SD sampai lulus sekolah, sampai saya pengangguran, saya besar sama orang Timur, itu orang Ambon,” lanjutnya.

Pengalaman itu membuat Iko merasa memiliki pemahaman mendalam tentang kultur, gestur, dan nilai-nilai yang masyarakat Indonesia Timur miliki. Pemahaman tersebut kemudian ia bawa ke dalam proses kreatif Timur.

“Jadi memang saya sangat tahu, sangat paham banget, gesturnya, gerak-geriknya, dan rasa saling menghormatinya,” tutur Iko Uwais.

Mematah Stigma

Lewat film ini, Iko juga ingin mematahkan stigma dan stereotipe lama yang kerap melekat pada masyarakat dari wilayah timur Indonesia. Dengan gaya khasnya yang santai, ia menyebut kesan garang yang sering terlihat hanyalah tampilan luar.

“Apapun yang kalian lihat mungkin lihat orang Timur mukanya seram-seram, enggak ada yang enak enggak tuh? Enggak ada yang enak bro. Cuma hatinya Rinto Harahap,” kelakar Iko Uwais.

Ia menegaskan bahwa para pemain di film Timur, yang sebagian besar digambarkan sebagai sosok-sosok keras di layar, justru memiliki karakter pribadi yang sangat santun.

“Tapi Masya Allah ini baik banget. Kalau ngelihat ke teman-teman tuh mukanya sangar cuma karakter, cuma dalam arti untuk dia untuk bertutur kata sangat baku, itulah orang Timur,” jelasnya.

Film Timur pun menjadi proyek personal bagi Iko Uwais: bukan sekadar debut sebagai sutradara. Melainkan juga bentuk penghormatan terhadap persahabatan, pengalaman hidup, dan ikatan emosionalnya dengan masyarakat Indonesia Timur.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses