BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –Kantor Bank Indonesia Balikpapan memproyeksikan inflasi di kota ini sepanjang tahun 2019, masih terkendali. Bahkan diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun 2018.

Pemimpin Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto mengatakan 2018 sejumlah kelompok pengeluaran mengalami gejolak harga, seperti tingginya harga tiket pesawat, kenaikan BBM Bersubsidi dan kenaikan sejumlah sub kelompok bahan makanan. Sementara tahun 2019, harga tiket pesawat tidak mengalami kenaikan dan bahkan sempat turun pada moment tertentu.

Selain itu kebijakan pemerintah menetapkan BBM satu harga dan masyarakat Balikpapan yang melakukan pola bijak dalam berbelanja, juga turun mengendalikan gejolak inflasi di daerah.

“Kita lihat tiket pesawat tahun ini sudah normal karena sudah naik di level tertinggi. Dan di masyarakat begitu ada kenaikan harga, permintaan di masyarakat menurun. Ini yang memengaruhi inflasi kota Balikpapan,” kata Bimo menjelaskan.

Melihat dari data sepanjang 2019, Bank Indonesia Balikpapan memproyeksikan inflasi kota Balikpapan year to year (yoy) dikisaran 2,5 hingga tiga persen plus minus satu persen. Lebih rendah dibanding inflasi 2018 (yoy) sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

“Secara nasional, inflasi 2019 (yoy) berada pada dikisaran 2,5 persen plus minus satu. Sama rendahnya,” kata Bimo.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi tahunan dalam rentang 2,0 sampai dengan 3,0 persen ini didukung oleh ketersediaan pasokan bahan makanan, perbaikan konektivitas dan distribusi serta komunikasi yang efektif dalam menjaga ekspektasi masyarakan. Sementara pada tahun 2020, inflasi diperkirakan terjaga pada rentang 3+/-1%.

“Tahun 2020 kita berupaya tekan inflasi agar bisa ditekan tiga plus minus satu. Artinya kita akan terus berupaya menahan laju inflasi tahun depan,” ujar Bimo lagi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version