Inflasi Maret di Balikpapan Meledak, April Sulit DiprediksiBALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Melandainya covid 19 pada Maret 2022 ini mendorong tingginya angka inflasi di Kota Balikpapan. Inflasi maret kota Balikpapan year on year sebesar 3,24 persen.  Angka ini lebih tinggi dari inflasi Provinsi Kaltim yang mencatatkan 2,8 persen dan inflasi nasional sebesar 2,6 persen.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan mengaku ada ledakan inflasi pada bulan Maret di kota Balikpapan seiring dengan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, pasca melandainya covid-19.

“Balikpapan ini tinggi juga tingkat Inflasi Maret kemarin sehingga ini warning tapi juga positif bagi ekonomi ada semacam tanda pergerakan ekonomi di Balikpapan,” ujar Kepala kantor Perwakilan BI Balikpapan R Bambang Satyo Pambudi saat temu media di kantor BI Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Kamis (21/4/2022).

Menurutnya inflasi Maret 2022 ini didorong adanya kenaikan komoditas dunia seperti cpo sawit yang berimbas naiknya minyak goreng kenaikan angkutan udara, BBM, elpiji bahkan ikan layang dan cabai rawit.

“Kita juga merekomendasikan supaya inflasi bisa terjaga seperti pasar murah, operasi pasar melalui bulog atau perusda Balikpapan yang menjembati distirbusi minyak curah sesuai HET,” ujarnya.

Di dalam negeri khususnya di Balikpapan,  BI dan pemerintah berharap kebutuhan dalam negeri/daerah tetap tercukupi dengan pola pembelian kebutuhan yang bijak atau tidak berlebihan.

Bambang yang baru berdinas dua bulan di Balikpapan ini mengaku inflasi Maret diluar perkiraan yang tadinya inflasi terjadi pada bulan April. “Seharusnya april saja inflasi tapi tau-tau sudah meledak Maret. Tapi moga-moga ya kalau minyak goreng harga di pasaran sudah stabil harganya segitu. Tapi kebutuhan lain yang sumbang seperti gula, ikan layang itukan ikan musiman kalau nggak ada yang ada kalau ada harga naiknya,” ujarnya.

Pihaknya berharap pada April-Mei ini, inflasi lebih terkendali meskipun sulit diprediksi mengingat situasi perang Rusia dan Ukraina yang belum berakhir.

“Dengan adanya krisis geopolitik Rusia Ukraina itu dari sisi perdagangan belum stabil. Kenaikankomiditas tinggi sekali di global. Terus pasar keuangan global jugatidak menentu. Jadi ekspor itu sangat menguntungkan untuk komoditas,” ulasnya.

“Harapanya di bulan april kenaikan inflasi tidak tinggi. Saya tidak bisa memprediksi  seperti apa. Tapi kemarin rapat pengendali inflasi  ada upaya-upaya yang dilakukan pemda antara lain lanjutan pasar murah, minyak goreng pemda lewat perusda operasi minyak curah,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version