Inflasi Pangan Nasional Turun Jadi 2,31 Persen, Stok Beras Melimpah
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tren inflasi pangan nasional terus menunjukkan perbaikan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan, keberhasilan itu tidak lepas dari intervensi pemerintah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) dan distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog.
“Secara nasional, angka inflasi menurun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen (year-on-year). Penyumbang utamanya komoditas cabai rawit, tapi beberapa komoditas lain juga berhasil terkendali karena intervensi pemerintah,” ujar Tito dikutip dari laman Info Publik.
Tito menegaskan, stok beras nasional dalam kondisi aman dengan distribusi lancar ke berbagai daerah. Bulog menyalurkan 1,3 juta ton beras SPHP untuk menjaga harga tetap terkendali.
“Beras ini komoditas rakyat utama. Stoknya cukup banyak dan kualitas SPHP bagus. Dengan distribusi lancar, harga di daerah yang naik bisa turun, sementara yang stabil tetap terjaga,” tegasnya.
Deflasi Agustus 2025: Bukti Intervensi Pangan Efektif
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi nasional 2,31 persen yoy. Menariknya, Indonesia mengalami deflasi 0,08 persen month-to-month pada Agustus 2025. Penurunan ini ditopang kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas penyumbang utama deflasi yakni tomat, cabai rawit, dan bawang putih.
Menurut Tito, capaian itu menunjukkan langkah pemerintah menjaga stabilitas pangan sudah on track. “Gerakan Pangan Murah dan penyaluran beras SPHP ini benar-benar dirasakan masyarakat,” katanya.
Mentan: Stok Beras Melimpah, Tanpa Impor
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras nasional lebih dari 4 juta ton, cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor.
“Kami pantau bersama Pak Mendagri, hasilnya inflasi turun. Ini indikasi pangan stabil. Patut kita syukuri, karena tahun ini stok beras melimpah dan kita tidak perlu impor,” jelas Amran.
Kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan Bulog menjadi kunci keberhasilan menekan inflasi pangan. Dengan pasokan aman dan harga beras SPHP yang terjangkau, masyarakat diharapkan bisa menikmati kestabilan harga di tengah dinamika ekonomi global.
BACA JUGA
