BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ditengah pandemic covid-19 inflasi Kota Balikpapan pada Februari 2021 sebesar 0,28% (mtm), lebih tinggi dibandingkan pada Januari tahun yang sama  sebesar 0,02% (mtm).

Sementara secara tahunan, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,25% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (1,38%-yoy) maupun Kaltim (0,39%-yoy).

“Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut masih di bawah target inflasi tahun 2021 sebesar 3,0%±1,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo pada Selasa (02/03)

Dia mengatakan, inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,18% (mtm) yang berasal dari kenaikan harga daging ayam ras dan sayur-sayuran sebagai dampak menurunnya pasokan di tengah permintaan yang mulai menguat.

Selain itu, kenaikan inflasi di kelompok makanan, minuman dan tembakau juga disumbangkan oleh naiknya harga cabai rawit sebagai dampak dari tingginya curah hujan sehingga produksi di daerah sentra terhambat.

Sementara, normalisasi tarif angkutan udara mendorong inflasi kelompok transportasi sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat. Di sisi lain, laju inflasi sedikit tertahan oleh koreksi harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (andil -0,004%/mtm) yang berasal dari penurunan harga emas perhiasan. 

“Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah cuaca yang belum mendukung sehingga mempengaruhi produksi dan distribusi di daerah,” ujarnya

Kemudian normalisasi tarif angkutan udara sejalan dengan meningkatnya mobilisasi masyarakat,  kenaikan harga minyak goreng seiring dengan naiknya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia

Disamping itu juga kenaikan harga olahan kedelai sejalan dengan naiknya harga kedelai impor yang diproyeksikan hingga Mei 2021, dan penyesuaian harga rokok seiring kenaikan cukai pada awal Februari 2021

“Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di tengah era new normal pandemi covid-19, serta memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version