BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Setelah sebelumnya membantah , Pertamina akhirnya mengakui, minyak yang cemari Teluk Balikpapan berasal dari pipia milik perusahaan plat merah itu.

“Dengan penelitian lebih lanjut memang minyak mentah milik Pertamina. Untuk jumlah belum tahu,” kata GM Pertaminan Refinery Unit V Balikpapan, Togar MP.

Menurutnya, minya yang mencemari Teluk Balikpapan itu akibat patahnya pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan di kedalaman laut 25 meter.

“Itu yang kami temukan, di satu titik pipa patah dan bergeser hingga 120 meter dari lokasi awalnya,” terangnya.

Kata dia, patahnya pipa itu kemungkinan disebabkan benturan dengan benda keras. Akibatnya kemudian, pipa bergeser sejauh 100 meter.

Pipa berdiameter 20 inci, terbal 12 milimeter itu memang sudah berusia 20 tahun dan di pasang pada 1998. Pipa dibungkus casing semen agar tidak berkarat dalam air laut.

Awalnya, Pertamina menganggap tumpahan minyak itu
Marine Fuel Oil (MFO). Bahkan tumpahan minyak itu diambil sampelnya di 9 titik kemudian di periksa di laboratorium.

“Hasilnya tetap dinyatakan MFO atau bahan bakar kapal,” imbuhnya.

Namun ketika sampel yang ke-10 diperiksa di laboratorium ternyata memang minyak yang cemari Teluk itu adalah minyak mentah milik Pertamina.

“Tapi sejak pertama kali terdeteksi, kami sudah menutup penyaluran minyak mentah dari Lawe-lawe ke Balikpapan untuk tindakan pencegahan,” lanjut Togar

Tumpahan minyak pertama diketahui pada pukul 03.00 dinihari Sabtu 31/3) lalu. Akibat kejadian itu menyebabkan lima korban jiwa yang semuanya telah ditemukan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version