BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Inovasi Data dan Informasi Digital Tanaman Koleksi (Digitasi) Pemerintah Kota Balikpapan melalui UPTD Kebun Raya Balikpapan berhasil meraih penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Kluster Kabupaten pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.

Ajang bergengsi tahunan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, bekerja sama dengan Universitas Gunadarma secara virtual. Pemberian penghargaan disaksikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo.

Hadir dalam pemberian penghargaan tersebut Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Asisten III Adminitrasi Umum, Dahniar serta Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan, Lukman Riyadi di ruang VIP Kantor Walikota Balikpapan, Selasa (9/11/2021).

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud turut mengapresiasi atas capaian UPTD Kebun Raya Balikpapan, ia berharap agar inovasi Digitasi ini dapat dikembangkan lebih jauh, sehingga bermanfaatannya akan semakin terasa dan semakin luas.

“Selamat untuk inovasi Digitasi yang sudah terpilih menjadi Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021. Saya berharap inovasi ini tidak berhenti di sini saja tetapi juga mampu menginspirasi kabupaten/kota lain. Masyarakat akhirnya akan tahu tanam-tanam apa saja yang ada di Kebun Raya Balikpapan melalui inovasi tersebut,” ujar Rahmad Mas’ud, Selasa (9/11/2021).

“Pihak OPD, UPTD, Kecamatan maupun Kelurahan kedepan juga bisa melahirkan inovasi dalam rangka pelayanan publik ke masyarakat kita di Kota Balikpapan,” tambahnya. 

Sementara itu, Arrizal Rahman pengembangan inovasi Digitasi mengatakan, latar belakang dibuatnya inovasi ini melihat situasi pandemi Covid-19 kala itu Kebun Raya Balikpapan (KRB) harus tutup sementara. Namun pelajar maupun masyarakat tak perlu khawatir, Kebun Raya Balikpapan mengembangkan inovasi untuk membantu masyarakat ataupun pelajar tanpa harus datang langsung ke kebun raya Balikpapan diantaraya melalui digitasi.

“Jadi inovasi ini mengarahkan ke pendidikkan, anak-anak sekolah ini tidak perlu datang lagi ke KRB,” ujar Arrizal Rahman. 

Pasalnya, kini hanya dengan telepon seluler atau handphone (HP) dapat mengetahui jenis-jenis tanaman yang ada di kebun raya Balikpapan, termasuk juga tahun berapa ditanam dan usia tanaman.

“Tinggal buka website cari saja koleksi tanaman tahun berapa 2006 misalnya, usia tanaman sudah 13 tahun sudah ada semua,” ujarnya.

Meskipun belum semua jenis tanaman yang bisa diakses pelajar maupun masyarakat. Karena dari 4.354 jenis tanaman baru sekitar 50 persen yang bisa diakses melalui HP.

“Kalau sekarang kebun raya sudah memiliki 4.354 tanaman koleksi, setiap tahun koleksi bertambah seribu. Untuk yang di barcode kan itu baru 50 persen, tapi koleksi menambah terus,” akunya. 

Kata dia, inovasi tersebut sudah sejak 2019 lalu dan terus diperbaharui dan dikembangkan. Harapannya bisa memenuhi pengetahuan masyarakat mengetahui tanaman khas Kalimantan.

“Kunjungan sebelum pandemi itu sampai 65 ribu orang, pemandu kami 15 orang itu kadang sudah comot sana sini dan banyak yang gak ngerti tanaman apa, kemudian dibikin digitasi ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, berbagai jenis khas tanaman Kalimantan yang ada di KRB diantaranya jenis ulin maupun meranti.  “Ada ribuan jenis tanaman khas Kalimantan yang ada,” ujarnya.

Sedangkan saat ini jika pengunjung datang langsung ke Kebun raya Balikpapan hampir semua tanaman koleksi di area kunjungan dan edukasi dipasangi plang barcode. 

“Barcode tersebut dipasang beberapa tanaman langka dan endemik,” kata Arrizal. 

Untuk memudahkan pengunjung melihat plang barcode ini bisa discan melalui aplikasi kebun raya Balikpapan atau melalui aplikasi scan barcode pada umumnya bisa juga membuka website www.kebunraya.balikpapan.go.id untuk melihat koleksi tanaman lainnya yang sudah terdapat di dalam website.

“Jadi pengunjung juga bisa belajar sendiri untuk mengenal dan melihat langsung tanaman itu sendiri,” akunya. 

Untuk diketahui,  Ketua Pelaksana Pror Dr. Diah Natalisa, M.BA yang juga Deputi Bidang Pelayanan Publik menyampaikan, bahwasanya penghargaan ini merupakan bentuk inovasi yang telah dilakukan oleh para instansi pelayanan publik di tahun 2021 ini agar ke depannya bisa lebih dan meningkatkan inovasi di dalam pelayanan publik yang lebih baik tentunya.

“Meskipun kita tau dunia di hantam badai pandemi Covid-19 termasuk Indonesia bukan berati kita berhenti untuk berinovasi dalam pelayanan publik,” kata Diah Natalisa. 

Dari 119 finalis Top Inovasi 2021 ini Kota Balikpapan masuk ke dalam 45 Top Inovasi dengan Inovasi Digitasi dari UPTD Kebun Raya Balikpapan.

KIPP tahun 2021 merupakan KIPP yang ke-8. Seluruh tahapan penilaian dilaksanakan secara virtual tanpa ada tatap muka antara peserta dan tim penilai. Ada tiga kelompok inovasi yang dikompetisikan yaitu Kelompok Umum, Kelompok Replikasi dan Kelompok Khusus.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version