IOC Jatuhkan Sanksi ke Indonesia Usai Tolak Visa Atlet Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam

Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC Executive Board/EB) / laman IOC

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dampak dari penolakan visa terhadap atlet Israel terus bergulir. Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC Executive Board/EB) secara resmi menangguhkan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun event olahraga internasional lain, hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan akses penuh bagi semua peserta tanpa diskriminasi.

Keputusan keras ini diambil dalam rapat daring IOC EB pekan ini, menyusul langkah pemerintah Indonesia yang menolak kedatangan tim senam Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 (FIG Artistic Gymnastics World Championships) yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada Oktober 2025.

Dalam pernyataannya, IOC menegaskan kembali posisi prinsipilnya bahwa semua atlet, tim, dan ofisial olahraga berhak berpartisipasi dalam kompetisi internasional tanpa diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah. Hal ini sejalan dengan Piagam Olimpiade dan prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi olahraga, serta netralitas politik yang menjadi landasan Gerakan Olimpiade dunia.

“IOC menegaskan kembali bahwa semua peserta harus dapat mengikuti kompetisi internasional tanpa bentuk diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah,” tegas pernyataan resmi IOC.

Sebagai tindak lanjut, IOC EB mengambil empat keputusan penting:

  1. Menghentikan seluruh bentuk dialog dengan NOC Indonesia terkait penyelenggaraan event Olimpiade atau konferensi, hingga ada jaminan resmi dari pemerintah Indonesia mengenai akses bagi semua peserta tanpa melihat kebangsaan.
  2. Merekomendasikan seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar event atau pertemuan di Indonesia, sampai pemerintah memberikan jaminan serupa kepada federasi yang bersangkutan.
  3. Menyesuaikan prinsip kualifikasi Olimpiade, agar setiap perjanjian tuan rumah wajib mencantumkan klausul jaminan akses bagi semua atlet tanpa kecuali.
  4. Memanggil NOC Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) ke markas IOC di Lausanne, Swiss, untuk membahas langsung insiden penolakan visa atlet Israel tersebut.

IOC menegaskan, langkah ini bukan hanya ditujukan kepada Indonesia, tetapi juga sebagai peringatan global agar setiap negara tuan rumah menghormati prinsip akses bebas bagi seluruh peserta ajang olahraga internasional.

“IOC mengingatkan seluruh pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade tentang pentingnya akses bebas tanpa hambatan bagi semua peserta dalam kompetisi internasional,” tegas IOC.

Keputusan ini berpotensi berdampak besar bagi posisi Indonesia di dunia olahraga internasional, termasuk peluang menjadi tuan rumah ajang bergengsi seperti Olimpiade atau Youth Olympic Games di masa depan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses