Israel Serang Qatar, Klaim Targetkan Pemimpin Hamas: Konflik Memasuki Babak Baru

Israel Gaza Gencatan Senjata
Serangan IDF di Gaza yang masih berlangsung di tengah upaya pembahasan gencatan senjata (YouTube CBS News)

DOHA, Inibalikpapan.com – Situasi Timur Tengah memasuki babak baru yang lebih berbahaya. Pada Selasa (9/9/2025), Israel melancarkan serangan udara ke Doha, Qatar, yang diklaim menyasar sejumlah pemimpin senior Hamas, termasuk Khalil al-Hayya.

Ledakan besar mengguncang kawasan Legtifya, dekat Katara District, dengan asap hitam membumbung tinggi dan memicu kepanikan warga.

Menurut laporan Reuters, serangan ini diarahkan ke tokoh-tokoh Hamas yang sedang berada di Doha untuk urusan konsolidasi politik dan negosiasi gencatan senjata. Hingga kini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun aksi tersebut langsung menimbulkan kecaman internasional.

Kecaman dari Qatar dan PBB

Pemerintah Qatar mengecam serangan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan negara dan menuduh Tel Aviv melakukan aksi pengecut yang mengancam stabilitas kawasan. Qatar berjanji akan membawa kasus ini ke forum internasional.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga mengutuk keras serangan tersebut. Ia menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan memperingatkan bahwa tindakan Israel bisa memperluas konflik, sekaligus meruntuhkan jalur diplomasi yang selama ini diperjuangkan.

Serangan Israel ke Qatar menandai eskalasi signifikan dalam konflik regional. Untuk pertama kalinya Israel menyerang langsung ke wilayah Qatar—negara yang selama ini dikenal sebagai mediator utama konflik Israel–Hamas.

Timeline Konflik Israel–Hamas 2025 Hingga Serangan ke Qatar

  • Januari–Maret 2025: Gaza kembali diguncang eskalasi. Israel melancarkan operasi militer besar, sementara Hamas membalas dengan rentetan roket.
  • April 2025: Qatar dan Mesir intensif menjadi mediator dalam negosiasi gencatan senjata. Sejumlah pertemuan politik Hamas dilakukan di Doha.
  • Juni 2025: Israel menghantam Gaza dengan serangan udara masif, menarget fasilitas militer Hamas. Hamas kembali meluncurkan roket ke Israel.
  • Juli 2025: Negosiasi gencatan senjata macet. Israel menuding Qatar melindungi tokoh Hamas.
  • Agustus 2025: Intelijen Israel mengklaim beberapa pemimpin Hamas berpindah ke Doha untuk konsolidasi. Tekanan internasional terhadap Qatar meningkat.
  • 9 September 2025: Israel melancarkan serangan udara ke Doha, menarget Khalil al-Hayya dan pimpinan Hamas lain. Qatar mengecam, PBB mengutuk, sementara jalur diplomasi berada di ujung tanduk.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses