Iwan Wahyudi Serap Aspirasi Warga Gunung Samarinda, Krisis Air Bersih Jadi Sorotan

Iwan Wahyudi Serap Aspirasi Warga Gunung Samarinda,
Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Iwan Wahyudi, reses di Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara, pada hari Selasa (21/10/2025). Foto: Ist

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Masalah air bersih kembali jadi keluhan utama warga Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara. Hal itu mencuat saat Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, menggelar kegiatan reses masa sidang I tahun 2025/2026, Selasa (21/10/2025).

Dalam pertemuan yang dihadiri para ketua RT dan tokoh masyarakat, warga dari RT 1, RT 2, dan RT 3 mengeluhkan air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM yang tak mengalir berbulan-bulan. Akibatnya, sekitar 14 kepala keluarga (KK) terpaksa membeli air galon atau menumpang ke rumah tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.

“Persoalan yang paling mendesak adalah air bersih. Ada sekitar 14 KK yang hingga kini airnya tidak mengalir. Warga berharap pemerintah melalui PTMB segera turun tangan,” ujar Iwan saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).

Menanggapi keluhan tersebut, Iwan langsung menghadirkan perwakilan PTMB di lokasi reses untuk membahas solusi teknis, termasuk kemungkinan rekayasa jaringan pipa agar distribusi air bisa kembali normal.

“Kita minta PDAM segera melakukan pengecekan dan langkah teknis di lapangan. Jangan sampai warga terus menunggu tanpa kepastian,” tegas politisi PPP itu.

Selain persoalan air, warga juga menyampaikan keluhan soal sampah. Mereka mengaku pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) sering terlambat, sehingga menimbulkan bau tak sedap, apalagi saat musim hujan.

“Kami meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lebih disiplin mengangkut sampah. Jangan sampai menumpuk karena dampaknya langsung ke warga,” kata Iwan.

Warga dan Petugas Harus Kompak Jaga Kebersihan

Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara warga dan petugas. Warga diminta patuh pada jadwal buang sampah, sementara DLH harus tegas menindak pelanggaran.

“Kedisiplinan warga dan ketegasan petugas harus berjalan beriringan. Kalau dua-duanya jalan, lingkungan pasti lebih bersih,” tambahnya.

Iwan yang dikenal dekat dengan konstituennya menegaskan, kegiatan reses bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi momentum penting untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi warga.

“Reses adalah amanah agar kami mendengar langsung dan memperjuangkannya. Semua aspirasi ini akan kami bawa dalam pembahasan bersama pemerintah kota,” tutupnya.

Kegiatan reses di Gunung Samarinda ini menegaskan kembali peran wakil rakyat sebagai jembatan antara warga dan pemerintah, terutama dalam memperjuangkan kebutuhan dasar seperti air bersih, kebersihan lingkungan, dan pelayanan publik yang merata.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses