BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ratusan warga perumahan Griya Lestari, Lamaru Balikpapan Timur sejak Agustus 2018 lalu menghentikan sementara pembayaran kredit rumah pengembang PT Berkah Insani, Balikpapan.
Hal ini diungkapkan Novianto dan Adi perwakilan warga perumahan Rt 22 Jalan Padat Karya yang menuntut janji pengembang yang menyediakan fasum dan copy sertifikat kepemilikan. Mereka menyampaikan persoalan tersebut saat sidak Komisi III DPRD Balikpapan, Selasa pagi (30/10/2018).
“Warga stop angsuran ke bank sejak Agustus karena kita mengajukan tuntutan (janji pengembang). Pihak bank ya tau masalah katanya akan dimasukan kredit masalah,” tutur Novianto perwakilan warga saat berbincang dengan Komisi III yang juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Balikpapan Syarifuddin Odang.
Janji pengembang yang tidak dipenuhi yakni pembuatan parit, jalan diaspal dan bendali serta copy legalitas kepemilikan rumah yang atas nama pengembang.
“Jumla ada 174 kepala keluarga, ada dua blok B1 dan B2,” ujarnya.
Saat sidak terungkap kantor pengembangan seperti bentuk bedeng. ” Itu kalau kita ketemu dengan pengembang disitu kayaknya gitu kondisinya,” tunjuk Adi warga perumahan Griya Lestari. Adi baru empat bulan menempati namun sudah dua tahun perumahan ini berdiri.
Selain itu bendali perumahan tidak jelas. Banyak ditumbuhi tanaman liar. ” Kalau hujan deras air turun ke wilayah perkampungan. Kalau ada apa-apa kita yang dipersoalkan,” tandasnya.
Atas persoalan ini pihak Komisi III DPRD geram dan marah karena perizinan perumahan tidak jelas.” Wartawan coba tulis yang perumahan ini belum beres izinnya dan fasilitasnya. pengembangan mau buat satu lagi. Ini masyarakat dirugikan karena tertipu, ” tandas anggota Komisi III DPRD Mauliddin.
“Kita minta izin jangan dikeluarkan yang baru,” tandas Mauliddin. Saat sidak tidak ada perwakilan pengembang.
Comments
comments
