BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Masih adanya perbedaan hasil tes swab yang berbeda antar klinik juga ditanggapi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi. 

“Kondisi pasien positif disatu tempat klinik,  kemudian menjadi negatif saat tes di klinik lainnya bisa saja terjadi dan bukan di klinik Juanson saja, pertama bisa saja pada saat diperiksa itu dinyatakan positif yang posisinya diambang menuju negatif, begitu besoknya dia periksa sudah sembuh dan jadi negatif hasil swabnya,” ujar Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty kepada media, Jumat (11/3/2022).

Kata Dio, sapaan akrabnya tidak bisa juga mengatakan lab kliniknya salah, karena secara ilmiah itu mungkin terjadi,kecuali melakukan swab di hari yang sama, di lokasi lab klinik yang juga berbeda.

“Kemudian teknik pengambilan swab juga bisa menentukan terjadi di dalamnnya, jadi perbedaan itu secara medis bisa terjadi, tetapi kita tidak bisa memastikan juga bahwa itu salah atau benar, namun kami sudah mengklarifikasi ke pihak klinik,” jelasnya. 

Terkait kebijakan pemerintah yang sudah menghapuskan persyaratan swab antigen dan PCR untuk keberangkatan, apakah akan berdampak pada pegawai klinik yang bisa dikurangi, menanggapi hal itu Dio mengaku, kebijakan tersebut baru berjalan dua hari, sehingga butuh waktu untuk melihat penerapannya. 

“Saya juga berharap tidak ada pengurangan pegawai klinik yang mendadak karena peraturan pemerintah bisa berubah lagi mengikuti kondisi, kebijakan tentu beda-beda tiap labnya,  kurang adil kalau gara-gara kebijakan ini mereka diberhentikan,” tutup Dio. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version