Jelang Nataru 2025/2026, Pemprov Kaltim Pastikan Stok Pangan Aman Meski Sejumlah Komoditas Masih Defisit

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan ketersediaan, pasokan, dan harga pangan di wilayah Kaltim tetap dalam kondisi aman dan terkendali, meskipun sebagian besar komoditas pangan strategis masih mengalami defisit produksi.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, dalam jumpa pers pemaparan proyeksi neraca pangan daerah tahun 2024–2025 di Ruang WIEK Media Center Diskominfo Kaltim, Jumat (12/12/2025).

Berdasarkan proyeksi Badan Pangan Nasional, Yana mengungkapkan bahwa Kaltim masih menghadapi ketergantungan pasokan dari luar daerah. Sejumlah komoditas utama seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam, gula konsumsi, hingga minyak goreng tercatat belum mampu dipenuhi dari produksi lokal.

“Untuk kebutuhan pangan, memang sebagian besar masih defisit karena kebutuhan masyarakat lebih tinggi dibandingkan produksi di daerah,” ujar Yana.

Kondisi tersebut diperkirakan semakin menantang pada 2025, seiring proyeksi jumlah penduduk Kaltim yang mencapai 4,26 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk otomatis berdampak pada kenaikan konsumsi dan potensi pelebaran defisit pangan.

Meski demikian, Yana menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi Nataru. Pemerintah daerah memastikan tidak terjadi gejolak pasokan maupun lonjakan harga signifikan.

“Kita tidak banyak mengalami gejolak. Stok aman, harga relatif terkendali,” tegasnya.

Ia menjelaskan, stabilitas pangan tersebut merupakan hasil dari tata kelola pangan yang disiapkan secara preventif, jauh sebelum memasuki momentum besar seperti Natal dan Tahun Baru. Pemprov Kaltim secara rutin melakukan perencanaan kebutuhan, pemantauan produksi, hingga pengamanan distribusi.

“Kebutuhan dan produksi sudah di-maintenance sedemikian rupa. Selalu ada langkah antisipasi sebelum momen besar,” imbuhnya.

Yana juga mengakui faktor musim hujan saat ini turut mempengaruhi produksi, khususnya pada komoditas hortikultura seperti sayuran, yang mengalami penyesuaian musim panen.

“Musim hujan memang mempengaruhi musim petik beberapa komoditas sayuran,” tambahnya.

Sebagai langkah pengendalian, Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten/kota terus memperkuat strategi stabilisasi pangan, mulai dari optimalisasi distribusi, monitoring stok, penguatan cadangan pangan pemerintah, hingga intervensi pasar bila diperlukan.

Selain itu, pemerintah juga mendorong penguatan produksi lokal, pengembangan hilirisasi pertanian, diversifikasi pangan, serta penguatan logistik dan cadangan pangan daerah sebagai solusi jangka menengah dan panjang.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemprov Kaltim menegaskan komitmennya menjaga ketahanan pangan daerah, sehingga masyarakat dapat menjalani libur panjang akhir tahun dengan tenang tanpa kekhawatiran kekurangan stok maupun lonjakan harga pangan. ***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses