Jelang Tutup 2025, Gubernur Kaltim Ingatkan OPD: Jangan Mark Up, APBD Bukan untuk Diparkir
SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Menjelang akhir tahun anggaran 2025, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud (Harum) memberikan peringatan keras kepada seluruh pejabat, khususnya pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), agar tidak terjerumus dalam persoalan hukum dan tindak pidana korupsi.
Di hadapan jajaran pejabat saat memimpin Morning Briefing di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim, Jalan M Yamin, Senin (22/12/2025), Gubernur Harum menegaskan bahwa pencegahan korupsi sejatinya sangat sederhana.
“Ada tiga cara agar kita terhindar dari korupsi. Jangan melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain yang merugikan keuangan negara. Jangan mark up dan jangan ada kegiatan fiktif,” tegas Harum.
Menurut Gubernur, akhir tahun anggaran kerap menjadi momen OPD mengejar serapan anggaran tinggi. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak diukur dari angka serapan semata, melainkan dari kualitas program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Tahun-tahun ke depan saya ingin perubahan nyata. Bukan hanya laporan rapi, tapi kerja yang cepat, tepat, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Harum menekankan bahwa pekerjaan pembangunan seharusnya dituntaskan sejak semester pertama dan kedua, bukan menumpuk di akhir tahun anggaran. Untuk itu, ia meminta komitmen penuh kepala OPD agar seluruh program berjalan sesuai perencanaan.
“APBD itu bukan untuk diparkir. Satu rupiah pun harus memberi manfaat bagi rakyat,” kata Gubernur.
Ia juga menegaskan bahwa percepatan penyerapan APBD akan berdampak langsung pada pergerakan ekonomi masyarakat. Karena itu, mulai tahun depan, Pemprov Kaltim akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan, atau maksimal tiga bulan sekali, guna memastikan seluruh program berjalan sesuai target.
Gubernur Harum menutup arahannya dengan pesan tegas agar OPD tidak bersembunyi di balik alasan klasik, seperti kebijakan pusat yang dinamis atau kondisi ekonomi yang melambat.
“Kalau ekonomi lesu, ya effort kita yang dinaikkan. Bukan ikut lesu,” pungkasnya. / pemprov
BACA JUGA
