Jelang Wukuf di Arafah 5 Juni, Jemaah Haji Diminta Tak Bawa Koper dan Jaga Stamina

Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Arfi Hatim / Kemenag
Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Arfi Hatim / Kemenag

MAKKAH, Inibalikpapan.com— Puncak ibadah haji 1446 H/2025 M tinggal menghitung hari. Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH), jemaah akan menjalani wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah 1446 H, yang bertepatan dengan Rabu, 5 Juni 2025.

Menyambut momen sakral tersebut, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengeluarkan sejumlah imbauan penting kepada jemaah, terutama terkait perlengkapan dan kondisi fisik.

“Jemaah tidak perlu membawa koper ke Arafah. Cukup membawa perlengkapan pribadi yang benar-benar diperlukan,” tegas Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Arfi Hatim, dalam konferensi pers resmi di Makkah, Sabtu (31/5/2025).

Barang yang Harus Dibawa ke Arafah: Praktis, Penting, dan Personal

Menurut Arfi, jemaah haji sebaiknya menyiapkan perlengkapan sejak malam sebelumnya, untuk memudahkan mobilisasi ke Arafah.

Barang-barang yang direkomendasikan antara lain, pakaian ihram lengkap, kartu identitas diri, khususnya kartu Nusuk dan obat-obatan pribadi dan masker medis.

Payung atau topi pelindung panas, buku doa dan mushaf Al-Qur’an, serta handphone dan charger atau powerbank

“Bawalah barang secukupnya dan prioritaskan barang yang sifatnya personal dan penting. Ini akan memudahkan mobilisasi saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” tambah Arfi.

Jemaah akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijah 1446 H, atau Selasa malam hingga Rabu pagi, 4 Juni 2025. Jadwal dan pengaturan keberangkatan akan diatur oleh syarikah, perusahaan layanan haji yang ditunjuk otoritas Saudi.

“Pergerakan jemaah akan dimulai pagi hari waktu Arab Saudi. Jadwal spesifik akan diumumkan oleh pihak syarikah kepada setiap kloter,” jelas Arfi.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga kondisi tubuh dan kebugaran menjelang fase kritikal ibadah haji. Jemaah diminta mengurangi aktivitas di luar hotel, menghindari paparan panas berlebih, serta mengatur pola makan dan tidur.

BACA JUGA :

“Kami mohon jemaah menjaga stamina, istirahat cukup, dan konsumsi makanan yang disediakan. Jangan terlalu banyak beraktivitas menjelang Arafah,” ujarnya.

PPIH memastikan bahwa seluruh petugas di sektor Daker Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah siap siaga untuk mendampingi jemaah. Baik tim kesehatan, transportasi, hingga pembimbing ibadah akan bekerja penuh mendukung kelancaran puncak ibadah haji.

“Seluruh tim lapangan kami siagakan. Fokus utama kami adalah keselamatan dan kekhusyukan ibadah jemaah,” ujar Arfi.

Dia juga mengajak jemaah dan keluarga di Tanah Air untuk memperbanyak doa agar seluruh rangkaian puncak ibadah haji—mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, hingga lempar jumrah di Mina—berjalan lancar, aman, dan mabrur.

Peringatan: Hindari Membawa Barang Berlebih, Fokus pada Ibadah

Dengan suhu di kawasan Armuzna yang diperkirakan akan menyentuh 40 derajat Celsius, jemaah diminta tidak membawa beban berlebih. Selain tidak efisien, membawa koper ke Arafah juga berisiko memperlambat pergerakan dan menyulitkan logistik.

PPIH menekankan, seluruh barang penting yang dibawa akan tetap didampingi petugas dan keamanan terjamin selama prosesi berlangsung. Kelengkapan ibadah lebih penting daripada beban barang.

Dengan waktu keberangkatan ke Arafah yang kian dekat, Kementerian Agama terus memantau kesiapan operasional dan kesiapsiagaan jemaah. Semua upaya difokuskan untuk memastikan puncak ibadah haji tahun ini berjalan lancar, aman, dan berkesan secara spiritual. / Kemenag

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses