BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan meminta masyarakat mewaspadai virus Zika. Yang kini tengah ramai menyebar di kawasan Amerika Latin

Penyebaran virus juga melalui nyamuk  Aedes aegypti, atau demam berdarah.
” Virus ini paling berbahaya saat menyerang wanita yang sedang hamil. Jika terkena maka anak lahir tidak sempurna. Bisa kepala bayi mengecil, dan autis.Justru itu yang paling mengerikan. Saya belum dapat data angka kematiannya tapi angka tingkat kecacatan tinggi pada ibu bayi dan anaknya,”terang Kepala DKK Balikpapan Balerina (28/1/2016).

Gejala penyakit ini hampir sama dengan DBD yakni panas, bercak merah dansakit sendi, mata merah dengan masa inkubasi 4-6 hari dan gejala lainya. Bahkan sekarang mencapai 9 hari masa inkubasi.

“Masyarakat harus aware dengan jentik. Ini harus utamanya harus dibasmi. Kalau nyamuk fogging mati tapi jentik kalau ngak mati berkembang lagi ribuan,”jelasnya.

Virus ini masuk dalam nyamuk DBD karena itu sangat sulit untuk membedakan virus Zika dan DBD tidak. “Virusnyakan aedes. Jadi virus masuk dinyamuk  Aedes aegypti,. Nggak ada pemeriksaan virus. Kita lihat pada tanda-tanda klinik dan outputnya dari penyakit itu,” terangnya.

Karena itu sulit untuk membedakan. Untuk ketahui itu Zika kalau ibu melahirkan kedapatan anaknya mengalami cacat dengan melihat pada tanda-tanda klinis, baru dapat dipastikan itu virus Zika

”Obatnya pasti sama. Yang jelas kita tidak bisa bedakan kecuali sudah masuk ke ibu hamil terus lahir kenapa anaknya cacat-cacat. Itu kita tanyakan ke ibu pernah sakit panas saat, meriang, sakit sendi. Dengan gejala klinis itu  nanti ketahuan saat melahirkan,” tuturnya.

Penyakit ini pertama kali  ditemukan di negara Uganda pada 1947. Sekarang ini tengah mewabah di Brazil, Amerika Latin dan Amerika.”di Brazil sedang KLB,” ujarnya.

Virus ini berdiam di dalam nyamuk Aides Agyti yang dikenal sebagai nyamuk demam berdarah.

Dia berharap, virus ini jangan sampai masuk ke Indoensia utama kota Balikpapan. Balikpapan sebagai pintu gerbang mudah dimasuki oleh berbagai virus.

“Kita cek bagian P2PL Kementerian belum ada kabar kematian. Jangan lah.  Cuma kami sebagai pintu gerbang memang harus tahu dan waspadai. Kalau ada pasti kita langsung ditelpon Kementerian Kesehatan,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version