Jika Persiba Balikpapan Tak Berbenah, Ancaman Degradasi Mengintai

Laga Persiba Balikpapan vs PSIS Semarang di Stadion batakan yang berakhir dengan skor 0-1 / FB Persiba

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Di saat klub-klub lain sibuk berbenah dengan mendatangkan pemain baru, Persiba Balikpapan justru kembali berkutat pada persoalan klasik: minimnya anggaran. Kondisi ini membuat Tim Selicin Minyak kesulitan bersaing dan kian tertinggal dalam persaingan Championship 2025/2026.

Manajemen Persiba Balikpapan secara terbuka mengeluhkan minimnya kontribusi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Minyak. Lemahnya dukungan finansial berdampak langsung pada keterbatasan klub dalam membangun skuad yang kompetitif dan disegani.

Akibat keterbatasan anggaran, Persiba Balikpapan tidak melakukan perekrutan besar-besaran. Tidak ada nama besar yang menghiasi skuad musim ini. Meski manajemen mendatangkan tiga pemain asing—Takumu Nishihara dan Kodai Nagashima asal Jepang serta Shokhrukhbek Kholmatov dari Uzbekistan—kehadiran mereka belum mampu mengangkat performa tim secara signifikan.

Hingga pekan ke-12, skuad asuhan Muhammad Nasuha masih tertatih-tatih di papan bawah klasemen Championship Grup 2. Dari 12 laga, Persiba baru mencatatkan tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan tujuh kekalahan. Mereka telah kebobolan 19 gol dan hanya mencetak 12 gol, sebuah catatan yang mencerminkan rapuhnya lini pertahanan.

Saat ini, Persiba Balikpapan berada di peringkat tujuh klasemen sementara, namun posisinya belum aman. Persiba hanya terpaut tiga poin dari Persiku Kudus, kemudian lima poin dari Persipal FC yang berada di zona play-off degradasi, serta enam poin dari PSIS Semarang yang menghuni dasar klasemen.

Situasi ini kian mengkhawatirkan karena tiga tim di bawah Persiba justru telah bergerak cepat melakukan pembenahan skuad, termasuk dengan merekrut pemain-pemain baru untuk menyelamatkan diri dari degradasi.

Jika evaluasi menyeluruh dan penambahan pemain baru tidak segera dilakukan, bukan tidak mungkin Persiba Balikpapan kembali terjerumus ke Liga 3, mengulang pahitnya nasib musim sebelumnya. Waktu terus berjalan, sementara ancaman degradasi kian nyata di depan mata.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses