BALIKPAPAN, Inibakpapan.com – PDAM kota Balikpapan telah menyiapkan skenario jika benar-benar kondisi air waduk makin memburuk dan masuk ambang batas kedalaman dengan  level 4,5 meter atau  masuk status darurat air bersih.

Jika level air waduk Mangar sudah 4,5 meter, maka PDAM tidak dapat lagi mengoperasionalkan dua Instalasai besar yakni IPA Kampung Damai dengan kapasitas 450 liter/detik dan IPA Batu Ampar kapasitas 550 liter/detik.

“Kalau masuk 4,5 meter kita nol produksi dari Waduk Manggar itu artinya dua IPA yang besar yang dimiliki PDAM sumber airnya murni dari Waduk Manggar tidak dapat lagi beroperasi. Namun kita sudah menyiapkan langkah-langkah penangannya,” jelas Dirut PDAM Haidir saat dialog menerima Mahasiswa Himpunan Islam Balikpapan dikantornya Kamis kemarin.

Dia menerangkan jika waduk berhenti beroperasi, pihaknya akan mengandalkan instalasi air sumur dalam yang dimiliki PDAM. Saat ini operasional sumur dalam terus dimaksimalkan. Sumur dalam  yang ada yakni IPA sumur dalam Dam, GSI, Prapatan, Tritip, Km 12 dan Gunung Tembak.

“Di Kampung Damai kita miliki 5 sumur dengan kapasitas 60 liter/detik. Penggiliran operasional di dua IPAM kapasitas besar yang sumber airnya dari waduk Manggar dimaksudkan bagian dari menjaga ketahanan air selama  10 hari,” jelasnya.

Haidir menyebutkan kapasitas 1 liter /detik diperkirakan mampu melayani air bersih kepada sekitar 60 kepala keluarga. Pihaknya juga telah mengoperasionalkan terminal tangki PDAM.“Terminal tangki air kita operasionalkan (depan disdukcapil) . Dan bagi daerah yang tidak kebagian distribusi pelayanan air secara normal akan kita layani melalui mobil tangki. Kita sudah sewa 4 mobil tangki setiap harinya,” terangnya.

Disamping itu PDAM juga memilki instalasi pengolahan air sumur dalam seperti Gunung sari dengan kapasitas maksimal 164 liter/detik dari semula 150liter/detik. “Konsekuensinya pada kualitas air yang agak keruh,” sebutnya.

Begitupula dengan instalasi sumur dalam di Prapatan dengan kapasitas 60 liter/detik. “Itu sudah kapasitas maksimal,”katanya.

Instalasi sumur dalam di Tritip yang kini mengalami penurunan karena ada beberapa sumur yang mengalami kekeringan. “Jadi dari 40 liter/detik itu sekarnag hanya mampu sekitar 26 liter/detik,”ungkapnya.

Instalasi Sumur dalam lainnya dengan kapasitas kecil dan tidak terganggu dengan kekeringan ini yakni instalasi sumur dalam Km 12 dengan kapasitas 20 liter/detik, instalasi sumur dalam Gunung Tembak dengan kapasitas hanya 10/detik .

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version