JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo disebut memiliki kedekatan khusus dengan Partai Golkar. Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Airlangga merespon isu kedekatan Presiden Jokowi dengan Partai Golkar. Bahkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian itu menyebut, Presiden Jokowi sudah nyaman dengan Partai Golkar.

“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

Bahkan Airlangga menyebut, Partai Golkar dan Presiden Jokowi selalu berada dalam barisan yang sama. Berbagai iklan Partai Golkar selalu juga menunjukkan kebersamaan tersebut.

“Jadi, karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama pak Jokowi,” ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (10/3/2024).

Namun, Airlangga tak menjawab gamblang mengenai benar atau tidaknya Jokowi akan bergabung Golkar. Meskipun, kini status Jokowi di PDIP sudah makin tak jelas.

“Sehingga itu menunjukkan kedekatan pak Jokowi dng Partai Golkar, dan kenyamanan pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujarnya.

BACA JUGA : Gibran : Terima Kasih Kepada Keluarga Golkar, Saya Mengapresiasi Hasil Keputusan Rapimnas

Sebelumnya, Politikus senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengeklaim Presiden Jokowi telah bergabung dengan partainya sejak 2015. Hal itu diungkapkannya saat menjadi tamu di podcast yang dipandu Zulfan Lindan, Majelis Antitesis.

“Jadi ini menarik sebetulnya Mas Adi (Prayitno), Pak Jokowi itu sudah masuk Golkar sejak 2015,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia pada Jumat (8/3).

SUDAH SEJAK DI SOLO

Jokowi, menurut Ridwan Hisjam, telah menjadi bagian dari Partai Golkar sejak masih di Solo. Saat akan maju sebagai wali kota, Jokowi diklaim justru belum bergabung dengan PDI Perjungan.

Jokowi, menurut Ridwan Hisjam, telah menjadi bagian dari Partai Golkar sejak masih di Solo. Saat akan maju sebagai wali kota, Jokowi diklaim justru belum bergabung dengan PDI Perjungan.

Dia menyampaikan, Ketua Golkar Solo waktu itu menghubunginya memberi tahu ada pengusaha yang ingin maju sebagai wali kota.

BACA JUGA : Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Selasa 12 Maret

“Mas Kus (ketua Golkar Solo) datang ke saya, ke Jakarta, Mas Ridwan ada pengusaha namanya Joko Widodo panggilannya Jokowi mau jadi wali kota. Harus kita dukung ini pengusaha. Terus apa ya, ada syaratnya dia minta wakilnya si X saya nggak perlu sebut namanya,” kata Ridwan Hisjam.

Ridwan Hisjam kemudian menghadap ke bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) untuk melaporkannya.

“Saya nggak lapor ke Bang Akbar, (tapi) Bang Mahade (Sinambela), dia bilang ‘wan jangan, wan kau cari perkara, kalau kamu dukung ini Jokowi nggak jadilah’ akhirnya Jokowi ke mana, dukung siapa. PAN,” cerita Ridwan Hisjam.

Justru saat itu PDIP belum mendukung Jokowi. Barulah setelah melalui sejumlah proses, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Jokowi sebagai Wali Kota Solo. Namun, dengan syarat FX Rudi menjadi wakilnya.

“Jadi Jokowi ini kader Golkar, pengusaha zaman Orde Baru itu semua pengusaha Golkar. Saya ini ketua umum himpunan pengusaha muda di Jawa Timur, ketua real estate Indonesia, REI,” bebernya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version