BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Presiden Jokowidodo direncanakan akan menuju IKN dari Hotel Grand Sinyiur tempat menginap pada pukul 07.30 wita. Diperkirakan perjalanan dengan mengawalan ketat menempuh perjalan kurang lebih 95 km dari pusat kota hingga perkemahan bumi IKN Nusantara, Senin (14/3/2022).

Waktu tempuh itu dengan memperkirakan bahwa rombongan presiden akan melewati tol Manggar-menuju IKN yakni dengan rute jalan ARS Mohammad, Klandasan Balikpapatan kota -Jenderal Sudirman menunju jalan Marsma R Iswahyudi terus menuju jalan Mulawarman Batakan hingga masuk ke jalan Tol Manggar.

Di tol rombongan akan melintas hingga tol samboja KM 38, Kabupaten Kukar. Kemudian presiden akan exit tol Samboja Km 38 menuju Jalan Raya Sepaku-Petung kabupaten PPU. Dari mulai km 38 akan melintasi kawasan Bukit Bengkirai hingga 15 kilometer kedalam arah Sepaku.

Penulis bersama Andi Noor Hasanah istri tercinta, menelusuri jalan menuju IKN pada Minggu siang (13/3/2022) pukul 13.30 wita. Perjalanan kami rekam dan kami sisipkan video dalam tulisan ini.

Perjalanan dimulai dari kediaman kami kawasan Kelurahannya Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah, Jalan Jenderal Ahmad Yani. Kami melintas sepanjang 2 kilometer jalan Ahmad Yani kemudian bertemu di simpang Muara Rapak jalan Soekarno Hatta Km nol Balikpapan Utara. Dari titik nol Jalan Soekarno Hatta hingga terus ke Kilometer 38 jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Kukar.

Kita akan menemui tugu perbatasan kota Balikpapan – dengan Kabupaten Kukar di Kilometer 24, Kelurahan Karang Joang berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari situ lanjut hingga kilometer 38, kecamatan Samboja.

Setiba di simpang Kilometer 38 kabupaten Kukar atau kawasan Wisata Bukit Bengkirai belok kiri lalu menuju jalan Sepaku hingga IKN sepajang kurang lebih 50 Km.

Penulis tiba di persimpangan IHM (ITCI Hutan Manunggal) sekitar pukul 16.30 wita dengan dua kali istirahat dan solat Asar.

Selama perjalanan dari simpang Km 38 melintasi kawasan wisata Bukit Bengkirai menuju Tugu Perbatasan Sepaku-Petung PPU itu menempuh jarak kurang lebih 15-20 Kilometer. Perjalanan di rute ini sangat menarik dan patuy dijadikan obyekt wisata dadakan.

Beberapa catatan kami, selamat melintas di dalam kawasan hutan bukit Bengkirai ini masih terdapat pohon-pohon endemik Kalimantan berukuran besar seperti Ulin, Bengkirai dari kejauhan.

Dari sisi kiri hutan hujan dan sisi kanan Jurang dengan bufffer zone yang sangat aman. Sepanjang mata memandang hingga tugu perbatasan PPU-Kukar, pada sisi kanan jalan kita akan disuguhi dan dimanjakan dengan pemandangan bukit, lebah hijau dengan pepohonan nan jauh yang diselimuti kabut.

Lokasi ini cocok untuk berfoto namun posisi dapat dilakukan saat berada di Tugu Perbatasan PPU-Kukar. Tidak heran di area ini, beberapa pelintas coba mengabadikan diri untuk berswa foto sendiri atau bersama. Setidaknya ini dapat mengistirahatkan badan dan memanjakan mata kita sejenak selama perjalanan.

Anda juga tidak perlu khawatir, kondisi jalan yakni memiliki lebar jalan sekitar 10-12 meter dengan jalan mulus dan suguhi hawa yang sejuk. Apalagi rombongan presiden berangkat pada pagi hari tentunya akan menikmati suasana hawa dingin.

Meski demikian, tetap berhati-hati karena sepanjang jalan kawasan wisata ini itu terdapat dua hingga tiga papan pengumuman yang dipasang pihak pengelola bukit Bengkirai agar pelintas mengurangi laju kendaraan sebab kadang bermunculan hewan monyet, bekantan dan mungkin babi hutan.

Saat saya dan istri melintas pada pukul 15.00 di kawasan Bukit Bengkirai hingga tapal batas PPU-Kukar terdapat beberapa kami temui monyet, bekantan sedang berada disisi dan tengah jalan secara berkelompok. Bahkan ada pelintas mobil yang berhenti memberikan makan sehingga mobil tersebut dipenuhi oleh monyet-monyet liar.


Kami juga melihat, terdapat beberapa warga sekitar yang diberdayakan membersihkan sampah plastik yang tercecer dipinggir jalan sepanjang kawasan Bukit Bengkirai guna menyambut kedatangan presiden dan rombongan untuk berkemah. Selain itu terdapat pengerjaan badan jalan yang sempat longsor sepanjang 30 meter. Tapi jangan khawatir saat kami melintas sedang diperbaiki dan diaspal oleh petugas.

Selepas perjalanan di kawasan Wisata Bukit Bengkirai, kami melintas jalan poros Sepaku-PPU pada pukul 15.00 wita. Dengan kondisi jalan yang mulus dan bersih sedangkan lebar jalan antara 8-10 meter. Tidak ada ada jalan rusak meskipun ada beberapa titik kecil yang ditambal aspal. Kondisi berbeda dengan 10 atau 15 tahun silam, kawasan ini masih sangat sepi, jalan berulang, becek dan sempit. Untuk menempuh pusat kota sepaku butuh waktu 2 jam.


Namun dengan jalan mulus, dari km 38 hingga pusat ekonomi di kawasan Sepaku hanya sekitar 45 menit. Pusat kota sepaku dapat dilihat dengan makin rapat jarak rumah satu dengan rumah lainya. Juga ditandai dengan kegiatan ekonomi masyarakat seperti pasar sepaku, toko, ruko dan juga bentuk kegiatan ekonomi lainya. Terdapat satu bank nasional bahkan terlihat baru selesai pembangunan. Kemudian beberapa kilometer akan ditemui koramil Sepaku, Polsek Sepaku, beberapa masjid dan sekolah termasuk pintu masuk Bendungan Semoi, Sepaku.


Sekitar pukul 15.45 wita kami mampir di salah satu masjid besar yang saat itu hanya ada 4-5 makmun. Saat itu kami bersamaan degan warga Balikpapan yang juga bersama keluarga ingin melihat sepaku.


“Saya nggak tahu lokasi IKN ini mau baru kesana masih tanya-tanya juga,” ucap seorang ibu yang juga rehat untuk salat Asar.

Usai salat kami berbincang dengan dua warga juga jamaah masjid. Menurut Wahid sejak ditetapkan IKN banyak orang berdatangan.
“Ya bapak presiden katanya mau nginap di sana ya (IKN). Wah kalau jarak masih 15 km dari sini ke simpang IHM itu,” tutur bapak Wahid yang mengimami kami salat berjamaah.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju simpang IHM. Dari lokasi kami salat menuju Simpang IHM ditempuh waktu 20-30 menit perjalanan dengan kecepatan roda dua 50-60 km. tepat pukul 16.30 wita, perjalanan kami tiba di simpang IHM.

Di simpang IHM (ICTI Hutan Manunggal), ini belok kanan kita akan menuju IKN. Jaraknya sekitar 3 kilometer untuk sampai ke titik nol IKN atau tempat kemah presiden. Namun di pintu IHM ini diportal dan dijaga petugas dari perusahaan yang memiliki hak konsesi pengusaan dan pemanfaatan lahan.

“Nggak bisa masuk mas di jaga. Kayak sudah striil,” ucap dua kawan media yang sudah ada di sekitar simpang IHM sejak Minggu siang.

Sepanjang perjalanan 15 ke arah simpang IHM, kami banyak menemui petugas keamanan yang sedang santai, ngobrol, ngopi bahkan makan bersama di warung. Mereka bukan hanya bersiaga di sekitar polsek atau koramil tapi juga setiap simpang atau mulut jalan untuk berjaga selama kunjungan dan menginap presiden di IKN.


Selama di Simpang IHM, kami ngobrol sejenak dengan warga dan petugas Dishub Kaltim yang baru tiba sejak Minggu sore (13/3/2022). Intinya warga sekitar menyambut baik kehadiran IKN dengan kunjungan Presiden bersama gubernur dan pejabat negara lain. “Ya ramai mas, alhamdullillah ini ngak berenti-berenti mobil pribadi masuk ke dalam,” ucap Ibu pemilik warung di sekitar simpang IHM.
Respon juga disampaikan pengusaha florist dari Penajam yang datang ke simpang IHM untuk merangkai karangan bungan ucapan dari tokoh, dan kesultanan Paser.


“Kami senang sekali, ya dengan kunjungan pak Jokowi ada 4 pemasangan karangan bunga ini. Kalau sebelumnya sabulan paling 1-2 saja,” tutur Dahir pemilik Zalika Floris Penajam.


Selama 30 menit kami berada di simpang IHM, meski singkat namun setidak dapat merasakan pengalaman bersama istri tercinta menyusuri kawasan IKN yang kelihatan mulai tumbuh dan ramai geliat kehidupan masyarakatnya.

Dari tempat terpencil dan tidak dipandang kini, Sepaku menjagi daerah yang paling banyak dicari orang karena penetapan IKN Nusantara. Semoga penetapan IKN berlanjut meskipun kedepan ada pergantian presiden.

Pukul 17.05 wita, Kami pun pulang ke Balikpapan dengan kecepatan kadang hingga 70 km. di tengah jalan, kami berpapasan dengan panser Anoa untuk mendukung pengamanan di lokasi perkemahan bumi IKN.

Kami, butuh 2,5 jam tiba di Kota Balikpapan dengan rehat sejenak pukul 18.00 wita di Km 38 jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Kukar dan rehat salat magrib pukul 19.10 di jalan Soekarno Hatta KM 10 Balikpapan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version