BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —- Sebagai pintu gerbang menuju ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar) Kota Balikpapan menjadi lokasi pertama yang akan ditujuh oleh pendatang dari luar kota.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi mengatakan, untuk saat ini jumlah pendatang yang masuk ke Balikpapan sebulan rata-rata 1.200 hingga 1.500 orang, belum ada tren peningkatan.

“Dengan jumlah segitu masih terbilang normal, begitu juga warga yang keluar atau pindah dari kota Balikpapan jumlahnya sekitar 700 an orang dalam sebulan,” ujar Hasbullah Helmi kepada media, Kamis (18/11/2021).

Helmi menambahkan, untuk mendata para pendatang dari luar daerah, pihaknya sudah menyiapkan sebuah aplikasi yang diberi nama Wacab ke masing-masing Ketua RT yang ada di Balikpapan.

“Jadi nanti pak RT yang mendata dan memasukan ke dalam aplikasi itu, datanya akan masuk ke kita di Disdukcapil, saat ini sudah 8 ribu orang yang terdata,” kata Helmi.

Terkait rencana Pemerintah Kota Balikpapan yang akan menerapkan lagi penggunaan uang jaminan bagi pendatang, Helmi mengaku bisa saja hal tersebut diterapkan kembali tapi harus ada aturan lokalnya yang memiliki tujuan.

“Contoh di Surabaya itu karena sudah habis padat penduduknya, sehingga dibuat aturan, kalau ada pendatang terus mau menumpang di rumah orang, maka harus ada persetujuan dari orang yang ditumpangi,” akunya.

Nanti oleh pihak kelurahan setempat yang akan melakukan pendataan langsung ke lokasi sesuai alamat yang dicantumkan, dikroscek apa benar tinggal disitu atau malah tidak benar.

“Kalau tidak sesuai ya dicoret dan diminta kembali ke daerah asal, begitu juga jika alamat yang dicantumkan berada dilahan milik Pemkot, diminta pulang ke daerah,” kata Helmi.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berencana menerapkan uang jaminan bagi pendatang tujuan Kota Balikpapan. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan penduduk serta memberikan peluang kerja bagi warga Balikpapan.

Menurut Rahmad, usulan ini telah disampaikan ke Pemerintah Pusat sebagai antisipasi melonjaknya pendatang saat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di PPU dan Kukar. “Ada informasi rencana IKN akan mulai dibangun tahun depan, mudah-mudahan tidak molor lagi,” kata Rahmad.

Dia mengatakan, seiring dengan rencana pembangunan IKN, tentunya harus ada persiapan yang dilakukan terutama dalam mengantisipasi ancaman lonjakan jumlah pendatang. Ia menjelaskan, kesiapan itu mencakup sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, serta potensi sumber daya alam yang tersedia. Sehingga mampu berkompetisi dalam tahapan persiapan pembangunan IKN dengan pendatang dari luar daerah.

“Kita berharap kalau memang itu jadi kita harus siap, kita harus dukung dengan mempersiapkan warga Kota Balikpapan di tengah pembangunan IKN, pasti akan banyak orang datang. Mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus mempersiapkan, baik dari sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki. Kita harus mampu bersaing dengan orang-orang yang nanti datang,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version