Jumlah Terbatas, Dorong Penambahan SPBU Di Balikpapan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan meminta penambahan jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna mengatasi persoalan antrean panjang kendaraan yang kerap terjadi di sejumlah titik. Keterbatasan jumlah SPBU dinilai berdampak langsung terhadap kelancaran distribusi BBM dan kenyamanan masyarakat.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengungkapkan bahwa saat ini Balikpapan hanya memiliki 20 unit SPBU. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan Kota Samarinda yang telah memiliki 36 SPBU.
“Saya meminta agar ada penambahan SPBU. Kita hanya punya 20 SPBU, sementara Samarinda sudah 36. Kalau bisa, persyaratan dan areanya dijelaskan dengan jelas,” ujar Bagus usai menerima kunjungan Kantor Staf Presiden (KSP) di Balai Kota Balikpapan, baru-baru ini.
Menurutnya, penambahan SPBU menjadi kebutuhan mendesak seiring pertumbuhan jumlah kendaraan dan aktivitas masyarakat. Ia berharap pemerintah pusat bersama pihak terkait dapat memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan infrastruktur dasar tersebut.
Bagus menilai kunjungan perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP), SKK Migas, dan Pertamina ke Balikpapan sebagai langkah positif. Pertemuan tersebut menjadi ruang bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan kondisi riil kota, termasuk berbagai indikator pembangunan.
Dalam kesempatan itu, Bagus juga memaparkan bahwa tingkat kemiskinan di Balikpapan tergolong rendah. Namun demikian, angka pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera ditangani.
“Pengangguran kita masih cukup tinggi. Karena itu, kami mendorong pemerintah pusat dan sektor industri agar membuka peluang investasi yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak,” jelasnya.
Salah Satu Sektor Dikembangkan
Salah satu sektor yang diusulkan untuk dikembangkan adalah industri manufaktur. Bagus menyebut Kawasan Industri Kariangau memiliki potensi besar karena terintegrasi dengan pelabuhan dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Kita punya Kariangau yang memiliki pelabuhan. Ini bisa menjadi trigger pengembangan industri manufaktur di Balikpapan, sehingga angka pengangguran bisa ditekan,” katanya.
Selain itu, ia juga menyinggung proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang saat ini telah memasuki fase rekrutmen tenaga kerja. Pemerintah Kota Balikpapan berharap proses tersebut dapat memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“Kami berharap pekerja lokal bisa menjadi prioritas dalam perekrutan RDMP,” tegas Bagus.
Melalui dorongan penambahan SPBU, pengembangan kawasan industri, serta keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek strategis nasional, Pemkot Balikpapan berharap kualitas pelayanan publik, ketersediaan infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara bertahap.***
BACA JUGA
