BALIKPAPAN- Inibalikpapan.com – Kabel Fiber Optic dituding jadi salah satu terganggu aliran air di sejumlah drainase seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sutoyo Gunung Malang.

Keberadaan kabel-kabel fiber optic (FO) yang kurang teratur menghambat kelancaran air saat hujan turun, apalagi Sedimentasi di drainase tersebut hampir lebih satu meter.

Ketua Komisi III DPRD kota Andi Arif Agung yang juga Ketua LPM Balikpapan Tengah mengatakan pihaknya meminta kecamatan mengirimkan surat pemberitahuan agar perusahaan yang bersangkutan melakukan pembenahan kabel-kabel.

“Saya sudah bicara dengan camat.Jadi memang banyak kabel fiber optic.kita minta pak camat kirim surat ke perusahaan yang miliki itu. Faktanya banyak kabel ditaruh di parit saja. Itu sisi kanan kiri ada,” tandasnya.

Belum lama ini pihaknya Camat Balikpapan Tengah, tim LPM Gunung Sari Ilir, dan LPM Gunung Sari Ulu dan pihak kelurahan saat membersihkan drainase di sepanjang jalan Ahmad Yani Gunung Sari dan Letjen Sutoyo GUnung Malang.

Dia meminta agar perusahaan  minimal mengikat dan merapikan dengan posisi dibagian atas parit sehingga tidak mengganggu arus air. 

Politisi muda Golkar inipun menyesalkan teknik kerja dari perusahaan pemilik kabel FO yang menaruh begitu saja di parit. “Banyak kita menemukan itu. Salah satu penyebab sedimentasi nempel di parit. Di sepanjang Ahmad Yani dan Sutoyo sepanjang itu. Kemarin kita investagi banyak itu. Boleh cek di depan PLTD Gunung Malang,”ujarnya.

Dari temuan di lapangan juga diketahui ketinggian parit rata-rat 1,5 meter namun akibat sedimentasi ketinggian hanya tersisa 30 centimeter saja.
Ini juga terjadi karena minim pengawasan dan perawatan yang dilakukan UPTD PU.

“Khusus terjadi diparit dengn desain trotoar yang ada mainhallnya. Ini disatu sisi bahwa pengawasan dan fungsi pemeliharaan dari dinas terkait tidak maksimal,”kritiknya.

Andi pun meminta agar pemeliharaan drainase dilakukan secara berkelanjutan bukan hanya saat kejadian musim hujan.  Pemeliharaan drainase diharapkan bisa meminimalisri banjir saat turun hujan.

“Harusnya saat musim kemarau ini sudah ditelateni. Harus dipahami kondisi keuangan kota prihatin kaalau mau bangun parit rasa-rasanya tidak bisa maksimal, biaya tidak kecil dan tidak bisa cover semua. Jalan satu satunya paling murah pembersihan sedimentasi disemua titik-titik banjir,” katanya.

Walaupun domain pemeliharaan drainase ada di pemerintah namun sudah waktunya masyarakat ikut bergerak bersama membantu dan menjaga kebersihan drainase. pemerintah juga harus konsisten, telaten dan menjadi contoh bagi masyarakatnya.

“Kita terutama aparat pemerintah kota nggak boleh cape terus membangun kesadaran masyarakat. Memang tidak mudah membangun kesadaran kolektif masyarakat. Harus kita mulai,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version