Kalapas Balikpapan Tinjau Lahan Kosong dan Rumah Dinas, Dorong Pemanfaatan Aset
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Balikpapan, Edy Susetyo, melakukan inspeksi langsung terhadap rumah dinas dan lahan kosong di area luar tembok Lapas pada Sabtu (7/6) pagi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset negara serta memperkuat program pembinaan narapidana berbasis ketahanan pangan.
Monitoring yang dimulai pukul 09.00 Wita tersebut turut diikuti jajaran struktural Lapas. Fokus utama peninjauan adalah pada kondisi fisik rumah dinas dan potensi lahan kosong yang dinilai memiliki nilai strategis untuk dikembangkan dalam program pembinaan produktif.
Optimalisasi Lahan untuk Ketahanan Pangan dan Program Pembinaan
Dalam arahannya, Kalapas Edy Susetyo menekankan bahwa lahan kosong yang ada di sekitar Lapas tidak boleh dibiarkan terbengkalai, melainkan harus dikelola secara maksimal.
Ia menyebut bahwa pemanfaatan lahan bukan sekadar soal estetika, melainkan bagian dari kontribusi konkret terhadap ketahanan pangan nasional, sesuai dengan program akselerasi dari Menteri Hukum bidang Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Lahan-lahan kosong di lingkungan Lapas harus dimaksimalkan. Ini bukan hanya soal keindahan, tapi bagian dari pembinaan yang produktif dan mandiri. Kita bisa gunakan untuk pertanian, peternakan, atau bentuk kegiatan lain yang bernilai ekonomi dan edukatif bagi warga binaan,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya.
Pemanfaatan lahan dalam skema pembinaan ini menjadi salah satu pendekatan transformasi pemasyarakatan, di mana narapidana tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga dilibatkan dalam aktivitas produktif yang memberi keterampilan dan nilai tambah ekonomi.
BACA JUGA :
Penekanan pada Pemeliharaan Aset Negara
Selain meninjau lahan, Kalapas juga mengingatkan jajarannya akan pentingnya pemeliharaan rumah dinas dan fasilitas negara lainnya secara berkala. Perawatan infrastruktur dan aset negara menjadi indikator komitmen terhadap akuntabilitas pengelolaan barang milik negara (BMN).
“Setiap fasilitas yang kita kelola adalah tanggung jawab bersama. Pemeliharaan dari sisi fungsi dan estetika harus dijaga agar tetap layak digunakan dan bernilai guna jangka panjang,” tegasnya.
Kegiatan monitoring ini diharapkan menjadi langkah awal untuk merancang aksi nyata dalam pengelolaan lahan produktif dan pembinaan yang berdampak langsung, baik bagi warga binaan maupun lingkungan sekitar.
Tidak hanya sebagai rutinitas administratif, peninjauan ini merupakan bentuk konkret keseriusan Lapas Balikpapan dalam menjalankan fungsi pembinaan berbasis potensi lokal dan efisiensi aset./***
BACA JUGA

