BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Sebanyak 2.000 ekor sapi jenis brahmana cross didatangkan dari Australia. Ribuan sapi itu didatangkan PT Agro Menara Rachmat (AMR)., setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kuantitas oleh Karantina, Bea Cukai dan KKP Semayang.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Dadang Sudarya mengatakan, Sapi yang didatangkan itu kemudian ditempatkan dilokasi pemeliharaan pengembangan integrasi sawit sapi PT AMR dengan PT Waru Kaltim Plantation di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Di areal perkebunan sawit itu, sebelumnya juga sudah didatangkan sapi sejenis sebanyak 1.691 ekor,” Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Dadang Sudarya.

Menurut Dadang, ribuan sapi yang didatangkan itu bagian dari program penggemukan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim. Termasuk untuk kebutuhan konsumsi daging sapi maupun menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga daging di Kaltim.

“Artinya, Kaltim tidak terjadi kekurangan pasokan sebab stok (ketersediaan) mencukupi bahkan melebihi kebutuhan,” ujarnya.

Kata dia, kebutuhan daging sapi di Kaltim mencapai 650 ribu ekor. Dukungan swasta di sektor pertambangan, kehutanan dan perkebunan. Saat ini sudah ada sebanyak 3.691 ekor sapi yang tengah dalam tahap penggemukan di areal kebun sawit.

“Dukungan mereka diperlukan untuk pengembangan 2 juta ekor sapi melalui kegiatan integrasi sapi di perkebunan kelapa sawit dan lahan eks tambang batubara maupun hutan tanaman industri (HTI),” ujarnya.

“Sementara berdasarkan populasi pengembangan ternak di kebun sawit di Kaltim hingga akhir tahun lalu telah mencapai 36.272 ekor atau sebesar 30,87 persen dari populasi,”

Dalam lima tahun terakhir terjadi kenaikan populasi sekitar 21,18 persen. Dimana pemasukan sapi potong oleh swasta sebanyak 273.104 ekor dan daging sapi beku mencapai 6.970,41 ton atau setara 69.886 sapi. Sementara itu pemasukan sapi bibit sekitar 14.038 ekor melalui dana APBN dan APBD provinsi maupun kabupaten dan kota.

Sementara untuk luas perkebunan kelapa sawit di Kaltim 1.199.407 hektar yang meliputi 370.232 hektar tanaman belum menghasilkan (TBM). Kemudian 806.930 hektar tanaman menghasilkan dan tanaman tua atau tanaman rusak seluas 22.245 hektar.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version