Kaltim Raih Penghargaan Nasional Penanganan Stunting: 11 Intervensi Spesifik Jadi Kunci Keberhasilan
SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menorehkan prestasi tingkat nasional setelah berhasil meraih penghargaan kategori terbaik nasional dalam aksi intervensi spesifik penurunan stunting dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin, menyebut penghargaan ini menjadi “kado spesial” bagi provinsi pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025.
Menurut Jaya, Kaltim dinilai berhasil menjalankan intervensi spesifik yang tepat sasaran dan berdampak signifikan pada penurunan stunting. Terdapat 11 intervensi utama yang menjadi fondasi keberhasilan program tersebut.
“Kaltim mendapatkan penghargaan dalam upaya intervensi spesifik penurunan angka stunting,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
11 Intervensi Spesifik Penurunan Stunting di Kaltim
- Pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri.
- Screening anemia pada remaja putri.
- Tablet tambah darah bagi ibu hamil.
- Pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal enam kali.
- Makanan tambahan dan pengobatan gizi buruk bagi ibu hamil KEK.
- ASI eksklusif enam bulan untuk bayi baru lahir.
- PMT dan pengobatan bagi anak gizi buruk.
- Vaksinasi lengkap anak.
- Cakupan penimbangan anak >90 persen di puskesmas.
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
- Suplementasi vitamin A.
Jaya menambahkan bahwa keberhasilan intervensi juga sangat dipengaruhi oleh perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk stop buang air besar sembarangan, yang memiliki dampak langsung terhadap kesehatan anak.
MBG Dinilai Strategis Tekan Stunting
Terkait peran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam pencegahan stunting, Jaya menilai program tersebut sangat strategis dalam memenuhi kecukupan gizi kelompok sasaran, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak sekolah.
“Mencegah stunting itu memberi makan pada seluruh sasarannya agar gizinya tercukupi, tidak hanya anak yang gizi buruk saja,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa stunting tidak semata-mata disebabkan kekurangan makanan, tetapi juga faktor ekonomi. Melalui MBG, pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan makan anak berkurang sehingga keluarga dapat mengalokasikan anggaran untuk keperluan lainnya.
“Sehingga itu juga menurunkan angka stunting,” tegasnya.
Dengan raihan penghargaan nasional ini, Pemprov Kaltim berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mempertahankan capaian sekaligus mempercepat penurunan stunting di seluruh kabupaten/kota. (ADV Diskominfo Kaltim)
BACA JUGA
