Kaltim Tak Masuk Daftar 16 Provinsi Prioritas Penanganan Stunting dan Kematian Balita 2025
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan fokus penurunan stunting dan kematian balita pada 16 provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia.
Menariknya, Kalimantan Timur (Kaltim) tidak termasuk dalam daftar prioritas tersebut, meskipun daerah ini juga masih menghadapi tantangan gizi dan kesehatan anak.
Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Sekolah Kemenkes, Wira Hartiti, menyampaikan bahwa kebijakan ini difokuskan untuk mempercepat perbaikan indikator kesehatan dasar di daerah dengan angka stunting dan kematian balita tertinggi secara nasional.
“Kita harus memperkuat intervensi gizi, mencegah infeksi, dan menuntaskan tata laksana kesehatan dasar agar angka stunting tidak naik kembali. Monitoring sistematis dan kolaborasi lintas sektor sangat penting,” tegas Wira dalam kegiatan Evaluasi Program Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
80 Persen Kasus Stunting Nasional Terkonsentrasi di Jawa dan NTT
Wira menjelaskan, 80 persen kasus stunting di Indonesia terkonsentrasi di lima provinsi besar: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Totalnya mencapai sekitar 3,6 juta anak.
Sementara dari sisi persentase prevalensi tertinggi, tercatat di NTT, Sulawesi Barat, NTB, Maluku Barat Daya, dan Papua Barat.
“Masalah stunting di provinsi padat penduduk seperti Jawa, dan di wilayah timur seperti NTT dan Papua, perlu pendekatan berbeda sesuai konteks lokal,” kata Wira.
Kaltim Dianggap Masih Terkendali, Namun Tetap Perlu Waspada
Kaltim sendiri tidak masuk dalam daftar 16 provinsi prioritas nasional. Selain dianggap memiliki prevalensi stunting yang relatif lebih rendah dibanding provinsi lain, capaian program gizi dan kesehatan ibu-anak di Kaltim dinilai cukup baik dalam tiga tahun terakhir.
Meski begitu, para pakar kesehatan menilai Kaltim tetap harus waspada, terutama menghadapi tantangan urbanisasi, ketimpangan akses layanan kesehatan di wilayah pedalaman, serta peningkatan kasus gizi kurang pascapandemi.
Upaya lintas sektor seperti pemantauan pertumbuhan anak, edukasi gizi keluarga, dan sanitasi lingkungan disebut harus tetap menjadi prioritas daerah.
Target Nasional: Stunting Turun Jadi 5 Persen di 2045
Kemenkes menargetkan prevalensi stunting nasional turun hingga 5 persen pada tahun 2045, sejalan dengan peningkatan Human Capital Index (HCI) Indonesia.
Program ini menuntut sinergi antara pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat untuk memperkuat layanan dasar di tingkat puskesmas dan posyandu. / infopublik.id
16 Provinsi Prioritas Penanganan Stunting dan Kematian Balita 2025
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Sumatra Utara
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Banten
- Aceh
- Kalimantan Barat
- DKI Jakarta
- Sumatra Barat
- Lampung
- Riau
- Sumatra Selatan
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
- Maluku Barat Daya
BACA JUGA
