Kaltim Targetkan Bebas Rabies 2030, Peternakan Tumbuh di Atas Nasional
SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) kaltim menargetkan daerah bebas rabies tahun 2030 sekaligus memperkuat subsektor peternakan sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Fahmi Himawan, menegaskan langkah serius dalam pengendalian penyakit hewan menular strategis (PHMSZ) seperti Jembrana, PMK, LSD, dan rabies.
Vaksinasi massal, pengawasan lalu lintas ternak, penguatan check point, peningkatan biosekuriti, hingga edukasi lintas sektor menjadi strategi utama.
“Kami tidak hanya fokus pada vaksinasi, tapi juga pengendalian lalu lintas ternak, isolasi hewan sakit, serta peningkatan kesadaran masyarakat,” ujar Fahmi, dikutip darilaman Pemprov Kaltim
Perangi Rabies dengan Vaksinasi dan Kastrasi HPR
Fahmi menegaskan DPKH Kaltim telah menjalankan vaksinasi rabies gratis dan kastrasi hewan penular rabies (HPR). Langkah ini sekaligus mendukung target Indonesia bebas rabies 2030.
Subsektor peternakan Kaltim mencatat kinerja impresif. Dalam tiga tahun terakhir, Nilai Tukar Peternak (NTP) selalu di atas 100 dan melampaui rata-rata nasional.
Tahun 2024, NTP Kaltim mencapai 104,14, lebih tinggi dari rata-rata nasional 102,48. Laju Pertumbuhan Ekonomi subsektor peternakan Kaltim menyentuh 4,01 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir dan melampaui rata-rata nasional 2,78 persen.
Dua Program Strategis 2025–2029
DPKH Kaltim telah menyiapkan dua program unggulan dalam Rencana Strategis 2025–2029 yakni pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) dan pembangunan Hatchery Ayam Lokal Unggul
Kedua program ini diharapkan memperkuat posisi Kaltim sebagai pusat ekonomi baru berbasis industrialisasi komoditas unggulan.
“Subsektor peternakan tidak hanya harus sehat dan produktif, tapi juga mampu menopang kesejahteraan peternak serta perekonomian Kaltim,” tegas Fahmi./Pemprov Kaltim
BACA JUGA
