BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kaltim kini waspada bahaya kebakaran hutan dan lahan (kahutla). Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Frederik.

Menurutnya, berdasarkan rapat kordinasi BMKG menyebutkan, Kaltim nomor dua ancaman bahaya kahutla setelah Riau. Hal itu karena potensi meningkatnya suhu panas mencapai 42 derajat Celsius.

“Dari presentase BMKG itu kita urutan kedua setelah Riau tentang ancaman Kahutla. Kaget kita presentase dari BMKG, itu puncaknya diperkirakan sampai 21 Maret 2019,” ujarnya.

Bahkan kata dia, saat ini sudah sekitar 300 hektar kahutla yang terjadi di kota dan kabupaten di Kaltim dengan titik panas atau hotspot 300-an, bahkan lebih yang terpantau oleh satelit.

Meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Kaltim belum menetapkan status siaga kahutla seperti di Riau. Karena pihaknya, masih menunggu ada dua kabupaten atau kota yang menetapkan siaga darurat.

“Kaltim belum menetapkan karena kita mengharapkan bupati dan wali kota itu paling aja ada dua (daerah) menetapkan siaga darurat, meskipun gubernur sudah menyurati bahaya kahutla,” ujarnya

Dia menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kahutla yang meluas, Pemerintah Provinsi Kaltim bersama TNI, Polri dan kabupaten kota telah menggelar rapat antisipasi.

“Kemarin dulu kita suah rakor, itu tindaklanjt dari beberapa rakor-rakor, kemudian terakhir itu rapim TNI-Polri soal tekhnisnya, juga BPBD kabupaten kota. Dandim dan Kapolres sudah standby, sudah antisipasi bersama BPBD,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version