Kampung Bungas Siapkan Transformasi Wisata, Fokus Program Lingkungan dan Literasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan com – Kampung Bungas terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kawasan pemberdayaan masyarakat yang paling aktif di Kota Balikpapan. Setelah berhasil meraih prestasi pada ajang Cerdas Germas Hidup (CGH) tingkat kota, lingkungan ini kini bersiap melangkah ke fase pembangunan berikutnya dengan sejumlah program strategis yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan tinggi.
Suwanto, Pembina Kampung Bungas sekaligus Anggota DPRD Balikpapan, menjelaskan bahwa keberhasilan Kampung Bungas dalam meraih penghargaan bukanlah akhir, tetapi menjadi modal berharga untuk terus berkembang. Pada tahun 2026, Kampung Bungas menargetkan ikut serta dalam lomba Aku Hatinya PKK serta Program Kampung Iklim (Proklim), yang menitikberatkan pada aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
“Prestasi yang kami raih menjadi semangat baru untuk melakukan lebih banyak perubahan. Tahun depan kami menargetkan dua program besar sekaligus—Aku Hatinya PKK dan Proklim—karena keduanya sangat relevan dengan kondisi dan visi Kampung Bungas,” ujarnya.
Langkah besar diambil dengan menjalin kerja sama resmi bersama Institut Teknologi Kalimantan (ITK) selama tiga tahun, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2028. Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan Kampung Bungas (Buah, Bunga, dan Sayur) menjadi kawasan wisata edukatif yang memiliki identitas kuat dan daya tarik berbeda dari kampung tematik lainnya di Balikpapan.
Suwanto menyebutkan bahwa pendekatan yang digunakan ITK sangat sesuai dengan karakter masyarakat Kampung Bungas. “Dari ITK menekankan bahwa program yang diberikan harus benar-benar sesuai kebutuhan warga. Tidak ada yang dipaksakan dari luar. Semua direncanakan melalui diskusi dan aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Konsep ini membuat setiap program pembangunan bersifat partisipatif. Warga terlibat langsung dalam penyusunan desain, pelaksanaan di lapangan, hingga evaluasi. Semangat gotong royong menjadi roh utama dalam setiap pergerakan. Mulai dari penataan lingkungan, peningkatan kebun produktif, hingga penguatan identitas kampung berbasis ekologi dan budaya.
Bantuan teknis dan pendampingan dari ITK akan diarahkan ke proyek-proyek yang paling berdampak bagi kesejahteraan warga. Tujuannya agar perubahan yang terjadi tidak hanya terasa sesaat, tetapi berkelanjutan hingga bertahun-tahun ke depan. “Kami ingin manfaat kerja sama ini benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya proyek seremonial,” kata Suwanto.
Salah satu program menarik dalam kolaborasi tersebut adalah pengembangan kampung literasi. Fokusnya adalah mengangkat sosok Hendriawan Sie, pahlawan reformasi asal Balikpapan yang kiprahnya belum banyak dikenal generasi muda. ITK akan melakukan penelitian dan dokumentasi mendalam untuk menghadirkan konten edukatif tentang sosok tersebut, baik dalam bentuk mural, ruang baca tematik, hingga kegiatan literasi kreatif.
“ITK akan menggali lebih dalam tentang sosok beliau agar warga, khususnya anak-anak muda, bisa bangga dan terinspirasi dari tokoh lokal sendiri,” pungkas Suwanto.
BACA JUGA
