Kapal Bantuan untuk Gaza Dicegat Israel di Perairan Internasional, Menlu RI Mengecam Keras

Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan keterangannya setelah Jamuan Makan Malam Kenegaraan di Kompleks Istana Kepresidenan Turkiye, 10 April 2025 (Foto: BPMI Setpres)
Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan keterangannya setelah Jamuan Makan Malam Kenegaraan di Kompleks Istana Kepresidenan Turkiye, 10 April 2025 (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengecam keras tindakan militer Israel yang mencegat kapal bantuan Madleen di perairan internasional. Kapal yang berisi Greta Thunberg dan belasan aktivis lainnya itu membawa banyak logistik. Rencananya mereka mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Tindakan yang sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional. Menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” kata Sugiono dikutip inibalikpapan.com melalui pernyataan di X, Rabu (11/6/2025).

Kapal Madleen mengangkut sejumlah aktivis, termasuk Greta Thunberg, yang turut tentara Israel tangkap bersama belasan aktivis lainnya. Sugiono menilai, tindakan Israel tersebut tidak bisa mendapat pembenaran. Sebab, bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Ia menegaskan, blokade darat dan laut yang Israel terapkan terhadap Gaza merupakan bentuk hukuman kolektif. Ini memperparah situasi dan meningkatkan risiko kelaparan massal.

“Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalur secara berkelanjutan dan tanpa hambatan. Serta menjamin keselamatan para pekerja kemanusiaan, sesuai hukum internasional dan perintah Mahkamah Internasional (ICJ),” ujarnya.

Sugiono mengapresiasi inisiatif internasional untuk membuka koridor maritim. Namun, ia mengingatkan bahwa akses melalui jalur darat tetap merupakan kebutuhan paling mendesak.

Ia menambahkan, Indonesia akan kembali menyerukan pentingnya pembukaan seluruh jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ini dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Palestina di New York mendatang.

“Komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, harus bertindak tegas: lindungi warga sipil, akhiri blokade, dan jamin akses kemanusiaan,” tegasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses