BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pilu dirasakan Kartini (41). Wanita paruhbaya itu tak menyangka, suaminya Ambo Ase pulang sudah tak bernyawa. Ambo Ase ditemukan di Teluk Balikpapan setelah sempat dilaporkan hilang 4 hari.

Kartini menceritakan, suaminya hilang sejak Selasa (20/04)/2021) malam. Nelayan Manggar Baru, Balikpapan Timur itu pamit karena ingin melaut. Namun, justru kepergiannya untuk selamanya. Korban melaut menggunakan kapal nelayan.

“Hilang sejak malam Selasa (pergi) dengan temannya. Saya gak ada (firasat), dia cuma bilang mau ke laut saja,” ujarnya, Sabtu (24/04).

Kartini menuturkan, suaminya sebelumnya berjualan ikan di pasar. Namun karena jenuh hingga kemudian memutuskan melaut. “Dia dulunya cuma jualan ikan di pasar, cuma dia jenuhnya kemudian ke laut,” ujarnya.

Korban ditemukan tim gabungan 11 kilometer dari lokasi korban terjatuh Muara Telake, Selat Makassar dekat Teluk Balikpapan pada Sabtu (24/04/2021) sekitar pukul 10.30 Wita. Setelah sebelumnya ada nelayan yang melaporkan.

“Laka Kapal di Muara Telake korban atas nama Ambo Ase warga Manggar Baru telah ditemukan oleh tim operasi gabungan sejauh sekitar 11 kilometer Posko LKP Muara Telake sesuai laporan awal,” ujar Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, Oktavianto.

“Ditemukan setelah informasi rekan-rekan nelayan yang lewat disekitar LKP, korban dibawa dengan kapal milik Basarnas. Korban ditemukan sete;lah mendapatkan laporan dari masyarakat ,”

Dia mengatakan, saat ditemukan  dalam kondisi meninggal dunia. Bahkan kondisi jenasah korban sudah tidak utuh. Karena sebagian tubuhnya telah rusak. Kemudian dibawa ke rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan untuk dilakukan visum

“Ditemukan sudah meninggal dunia, kondisi tubuh tidak utuh lagi sudah rusak posisinya. Sekitar 12.29 Wita tiba di Dermaga Chevron untuk kemudian dibawa ke rumah sakit  untuk visum dan diserahkan ke keluarganya,” ujarnya.

Kata dia, tim gabungan sempat kesulitan mencari dan melakukan evakuasi korban, karena minimnya informasi. Kemudian, selama tiga hari kondisi cuaca juga tidak bersahabat. Karena ombak hingga 2 meter di Teluk Balikpapan.

“Kendala evakuasi pertama minimnya informasi waktu jatuh, kedua selama dua hari pencarian, total empat hari, tiga harinya cuaca buruk dan ombak setinggi 1-2 meter diwilayah Teluk Balikpapan. Korban ditemukan, diserahkan ke keluarga maka operasi dinyatakan ditutup,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version