Kasus ISPA di Balikpapan Melonjak, Dinkes Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Balikpapan dalam dua bulan terakhir menunjukkan peningkatan signifikan yang dipicu kondisi cuaca ekstrem. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, tercatat 10.772 kasus ISPA pada Oktober 2025, kemudian 8.308 kasus pada November 2025. Meskipun terjadi penurunan pada November, angka tersebut tetap dinilai tinggi dan menunjukkan tren keluhan pernapasan yang perlu diwaspadai.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiati, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang tidak stabil menjadi faktor utama meningkatnya kasus gangguan pernapasan di masyarakat. Perubahan suhu yang cepat, curah hujan yang tinggi, serta kelembapan yang meningkat membuat masyarakat lebih rentan terserang ISPA.

“Dalam perubahan cuaca yang sangat ekstrem seperti ini, kami mengimbau masyarakat untuk menerapkan universal precaution atau perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (7/12/2025).

Menurutnya, penerapan perilaku hidup sehat menjadi langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama ketika cuaca tidak menentu dan kualitas udara menurun.

Ia menjelaskan bahwa kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis menjadi yang paling terdampak selama periode cuaca ekstrem. Di sejumlah puskesmas dan klinik, tenaga kesehatan mulai mencatat peningkatan kunjungan pasien dengan gejala batuk, pilek, demam, sesak napas, hingga iritasi tenggorokan. Kondisi ini, jika terus berlanjut, berpotensi membebani fasilitas pelayanan kesehatan.

“Termasuk juga menjaga daya tahan tubuh melalui makanan bergizi, hidrasi cukup, dan tidur berkualitas,” lanjutnya. Masyarakat diminta memperkuat sistem imun, mengingat paparan cuaca buruk dan mobilitas tinggi dapat memperbesar risiko penularan penyakit pernapasan.

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Balikpapan menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker terutama di area berisiko dan ruang tertutup, menghindari polusi, serta memastikan ventilasi udara yang baik di rumah. Alwiati juga meminta masyarakat tidak menunda pemeriksaan jika mulai merasakan gejala ISPA.

“Perbaiki pola hidup, makan makanan bergizi, minum air yang cukup. Bila sakit, segera ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas,” tegasnya.

Selain faktor cuaca, momentum menjelang akhir tahun yang biasanya dibarengi peningkatan mobilitas masyarakat turut meningkatkan risiko penyebaran ISPA. Karena itu, warga yang sedang atau baru kembali dari perjalanan luar daerah diimbau lebih disiplin menggunakan masker, menjaga kesehatan, dan membatasi kontak jika mengalami gejala sakit.

Dengan antisipasi yang tepat dan kepatuhan masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat, Dinkes Balikpapan berharap lonjakan kasus ISPA dapat ditekan selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung dalam beberapa minggu ke depan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses