Kawasan di RT 60 Muara Rapak Rawan Longsor, Minta Bangun Tembok Penahan Tanah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Musibah rumah roboh menimpa kawasan Batu Butok di RT 60 Kelurahan Muara Rapak, Kota Balikpapan. Kejadian memilukan yang terjadi Minggu (19/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan dua lainnya berhasil diselamatkan.
Menurut keterangan warga setempat, rumah korban berada tepat di tepi lereng bukit yang selama ini dikenal rawan longsor, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Hujan yang turun sejak Sabtu malam diduga menjadi pemicu terjadinya pergeseran tanah hingga menyebabkan bangunan rumah ambruk dan tertimbun material lumpur.
Kronologi Kejadian: Tanah Bergerak Saat Penghuni Sedang Tidur
Warga sekitar, Wan Pardi, menceritakan detik-detik mencekam saat tanah longsor terjadi.
“Sekitar jam setengah dua malam saya dengar suara gemuruh besar, seperti ledakan. Saya langsung keluar rumah, ternyata tanah sudah longsor dan rumah di bawah ikut roboh,” ungkapnya dengan wajah sedih saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu pagi.
Menurutnya, keempat penghuni rumah saat itu tengah tertidur. Dua korban selamat berhasil dievakuasi dalam keadaan luka-luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), sementara dua lainnya seorang ibu dan anak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Suaminya sempat keluar rumah lebih dulu, mungkin mau ke kamar mandi, jadi dia selamat. Tapi istri dan anaknya tidak sempat menyelamatkan diri,” tutur Wan Pardi lirih.
Sudah Tiga Kali Longsor di Lokasi yang Sama
Wan Pardi menyebut, tanah longsor bukan kali pertama terjadi di kawasan RT 60. Ia menegaskan bahwa wilayah itu sudah beberapa kali mengalami kejadian serupa, terutama saat musim hujan.
“Longsor di sini sudah sering, Pak. Ini sudah ketiga kalinya. Dulu sempat di bawah, lalu di bagian atas, dan sekarang di rumah ini. Tolong pemerintah perhatikan masyarakat di sini, kasihan warga, apalagi di musim hujan seperti sekarang tanahnya cepat terkikis,” tegasnya.
Warga pun berharap agar pemerintah segera melakukan langkah konkret seperti pembangunan tembok penahan tanah (retaining wall), perbaikan drainase, serta penataan kawasan padat penduduk di lereng bukit agar kejadian serupa tidak terulang.
Respons Cepat Tim Penyelamat
Setelah laporan warga masuk, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Basarnas, TNI, dan Polresta Balikpapan langsung turun ke lokasi. Meski kondisi cuaca masih hujan deras, proses evakuasi korban dilakukan dengan cepat dan hati-hati karena kondisi tanah masih labil.
“Alhamdulillah, semua bergerak cepat. Tadi malam petugas datang lengkap, ada BPBD, Basarnas, dan aparat keamanan. Mereka langsung mengevakuasi korban,” ujar Wan Pardi.
Duka dan Kepedulian Masyarakat
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam di kalangan warga RT 60. Sejumlah relawan dan tetangga korban tampak bahu-membahu membersihkan puing rumah yang tertimbun tanah. Di media sosial, warga Balikpapan ramai menyampaikan belasungkawa dan menyerukan aksi solidaritas.
Musibah ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Pemerintah diminta memperkuat sistem peringatan dini dan mempercepat upaya mitigasi, termasuk pemeriksaan kondisi tanah dan drainase di kawasan perbukitan kota.
Dengan curah hujan yang diprediksi masih tinggi dalam beberapa minggu ke depan, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melapor ke pihak RT atau BPBD jika menemukan tanda-tanda retakan tanah atau pergeseran struktur bangunan.
“Kami berharap ini menjadi kejadian terakhir. Kami tidak ingin kehilangan saudara lagi hanya karena kelalaian penataan wilayah,” tutup Wan Pardi penuh harap.***
BACA JUGA
