Kebut Perbaikan Drainase di Gunung Sari dan Gunung Malang untuk Tekan Risiko Genangan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus memaksimalkan upaya pengendalian banjir dengan melanjutkan perbaikan jaringan drainase di dua kawasan rawan genangan, yakni Gunung Sari dan Gunung Malang. Kedua lokasi tersebut selama ini menjadi perhatian serius karena kerap mengalami luapan air saat hujan lebat.
Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita, mengatakan bahwa pengerjaan di Gunung Sari kini memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025. Progres fisik di lapangan disebutnya sudah mencapai lebih dari 90 persen.
“Progres pembangunan hampir selesai, dengan target rampung pada 31 Desember 2025. Pekerjaan meliputi pembersihan saluran, perbaikan trotoar, serta penataan area jalan agar aliran air lancar,” ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Pekerjaan yang dilakukan di kawasan tersebut tidak hanya sekadar menggali dan membersihkan saluran, tetapi juga menata ulang struktur jalur air untuk memastikan tidak ada titik yang berpotensi menjadi tempat penumpukan sedimen. Hal ini penting agar air hujan dapat mengalir maksimal menuju saluran sekunder tanpa menyebabkan limpasan ke badan jalan.
Selain perbaikan drainase, penataan trotoar juga menjadi bagian dari proyek tersebut. Menurut Rita, trotoar yang tertata baik dapat membantu menjaga jalur air tetap terbuka sekaligus memberikan ruang yang aman bagi pejalan kaki. Dengan demikian, fungsi saluran dan kenyamanan pengguna jalan dapat berjalan beriringan.
Sementara itu, penanganan drainase di kawasan Gunung Malang telah memasuki tahap awal. Pembersihan dan penataan dasar saluran telah dilakukan, namun pengerjaan lanjutan masih menunggu hasil evaluasi teknis serta penjadwalan ulang. Hal ini dilakukan agar setiap langkah perbaikan sesuai kebutuhan di lapangan dan tidak tergesa-gesa.
Rita menjelaskan bahwa perbaikan yang dilakukan Dinas PU bukan merupakan proyek pembangunan baru yang bersifat menyeluruh, melainkan penanganan titik-titik kritis yang membutuhkan intervensi segera. Pemilihan titik didasarkan pada riwayat genangan, kepadatan mobilitas masyarakat, dan potensi dampak terhadap keselamatan pengendara maupun pejalan kaki.
“Setiap titik yang dikerjakan telah melalui tahapan administrasi dan teknis, termasuk pengecekan dokumen kepemilikan lahan, riwayat penggunaan, dan koordinasi dengan instansi lainnya,” jelasnya.
Tahapan tersebut menjadi penting untuk memastikan pengerjaan tidak menimbulkan persoalan hukum ataupun konflik dengan pemilik lahan.
Dengan perbaikan berjenjang ini, Pemkot menargetkan kawasan Gunung Sari dan Gunung Malang dapat terbebas dari genangan ketika hujan deras melanda. Peningkatan kualitas drainase diharapkan turut mendukung upaya pengendalian banjir secara menyeluruh, sejalan dengan prioritas pembangunan kota pada 2025–2026.***
BACA JUGA
