Kelurahan Maluhu Kukar Genjot Optimalisasi Lahan Tidur, Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

TENGGARONG, Inibalikpapan.com – Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mengakselerasi pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif sebagai strategi membangun kemandirian pangan sekaligus memperkuat perekonomian lokal.

Salah satu kawasan yang sukses dikembangkan adalah Jalan Barong Tongkok Gang Kenanga RT 19, di mana Kelompok Tani Tri Rukun berhasil melakukan panen jagung dan ikan air tawar secara terpadu.

“Lahan ini dulunya terbengkalai, namun kini menjadi contoh sukses pemanfaatan lahan tidur. Ini adalah periode tanam kedua dan hasilnya cukup menggembirakan,” ungkap Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, Rabu (23/4/2025).

Integrasi Pertanian dan Perikanan, Solusi Inovatif Daerah Pegunungan

Wilayah Maluhu yang sebagian besar merupakan daerah pegunungan, sempat menghadapi tantangan pada periode tanam pertama, termasuk kekeringan dan gangguan dari kawanan monyet liar.

Namun, dengan inovasi kolam ikan sebagai cadangan air, serta dukungan teknis yang berkelanjutan, tantangan tersebut berhasil diatasi.

“Air dari kolam budidaya menjadi sumber utama pengairan. Ini yang membuat siklus tanam kedua berhasil. Untuk gangguan dari satwa liar juga sudah kami tangani,” tambah Tri Joko.

BACA JUGA :

Baca Juga:

Kebakaran di Jalan Baru Somber, Hanguskan Kios Penjual Kayu dan Mobil 

Embung Maluhu, Kunci Sukses Irigasi Pertanian Terpadu

Keberhasilan pengembangan kawasan pertanian ini tidak lepas dari dukungan infrastruktur Embung Maluhu yang belum lama ini diresmikan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah. Embung ini kini menjadi tulang punggung sistem irigasi yang menjangkau lima RT di Kelurahan Maluhu: RT 17, 18, 19, 20, dan 21.

“Integrasi embung ke sektor pertanian terbukti sangat bermanfaat. Ini menjadi modal besar bagi ketahanan pangan lokal dan pemberdayaan petani,” tegasnya.

Lahan Tidur Disulap Jadi Lumbung Pangan: Model untuk Daerah Lain

Upaya Kelurahan Maluhu dinilai bisa menjadi model replikasi bagi wilayah-wilayah lain di Kukar dan Indonesia secara umum, dalam rangka mencapai target nasional swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor.