JAKARTA, Inibalikpapan.com – Indonesia kembali kedatangan vaksin AstraZaneca sebanyak 207.000 dosis. Vaksin tersebut merupakan bantuan Pemerintah Belanda dari skema Bilateral. Dengan kedatangan kali ini, total vaksin sebanyak 220,4 juta dosis.

“Pemerintah kembali mendatangkan vaksin untuk mengamankan ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Sabtu (4/9/2021).

Dengan terus bertambahnya vaksin, maka vaksinasi perlu terus dipercepat dan diperluas untuk memperkuat pengendalian pandemi. Vksinasi juga menjadi salah satu upaya untuk hidup berdampingan dengan COVID-19.

Namun, Menkominfo Johnny juga mengingatkan bahwa meski jumlah penularan telah menurun, disiplin protokol kesehatan perlu tetap dilaksanakan. Vaksinasi dapat memberi perlindungan maksimal tetap diiringi dengan penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Penguatan ketersediaan stok dan percepatan distribusi vaksin secara tepat guna adalah kunci utama penanganan pandemic,” ujarnya

“Namun, masyarakat harus selalu mengingat bahwa untuk memaksimalkan hal itu, protokol kesehatan harus diperkuat dari mulai menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,”

Selain terus memperkuat ketersediaan stok vaksin, pemerintah juga terus mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam penanganan pandemi dengan menggunakan PeduliLindungi.

Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam peduli Lindungi, menurut Johnny, sangat berperan penting untuk penguatan proses pelacakan dan antisipasi penyebaran COVID-19.

“Kami terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan pandemi. Oleh karena itu, segera unduh dan gunakan PeduliLindungi untuk skrining kesehatan agar pemerintah dapat melakukan tracing dengan cepat. Masyarakat tidak perlu khawatir karena PeduliLindungi dijamin keamanannya dan akan terus dikembangkan serta dimutakhirkan,” ujar Menkominfo.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version