Kemenhub Genjot Konektivitas: 266 Rute Udara, 107 Trayek Kapal, dan Kepuasan Transportasi 96%

Suasana di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan / inibalikpapan

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan peningkatan konektivitas antarwilayah sebagai salah satu program prioritas nasional.

Konektivitas transportasi dipandang penting bukan hanya untuk memperlancar mobilitas orang dan barang, tetapi juga sebagai motor pemerataan ekonomi, pengurangan kesenjangan antarwilayah, serta pembuka peluang usaha baru.

Pada acara Press Background: Konektivitas Antarwilayah untuk Pemerataan Ekonomi di Jakarta, Senin (15/9/2025), Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (DJPD) Ahmad Yani memaparkan, berbagai langkah konkret telah dilakukan, mulai dari penyelenggaraan angkutan lintas batas negara, subsidi angkutan orang, barang, dan penyeberangan, hingga modernisasi layanan angkutan perkotaan.

“Hasil survei triwulan kedua per Juni 2025 menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan transportasi darat mencapai 96,01 persen. Layanan perintis baru menjangkau sekitar 75 persen daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Ke depan, kami targetkan 100 persen,” tegas Ahmad Yani.

Laut: 107 Trayek Kapal Perintis

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mencatat hingga kini terdapat 107 trayek kapal perintis dengan kapasitas 38.604 penumpang dan 16.753 ton barang. Selain itu, tersedia 26 kapal PSO, 18 trayek rede transport, 39 kapal perintis barang, dan 6 trayek kapal ternak dengan kapasitas masing-masing 500 ekor.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Budi Mantoro menjelaskan, program ini sejalan dengan RPJMN 2025–2029 dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya penguatan jaringan pelabuhan terpadu, logistik, serta pengembangan wilayah perdesaan dan perbatasan.

Menurut Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Indonesia memiliki 28 pelabuhan utama, 164 pelabuhan pengumpul, 166 pengumpul regional, 278 pelabuhan pengumpan lokal, 1.321 lokasi rencana pelabuhan, dan 55 terminal bagian dari pelabuhan umum.

“Dari jumlah itu, 102 pelabuhan bersifat komersial dan 534 nonkomersial,” ungkap Budi.

Udara: 266 Rute Perintis Penumpang dan Kargo

Di sektor udara, Kemenhub menyediakan 266 rute penerbangan perintis penumpang, 46 rute perintis kargo, serta 1 rute subsidi udara kargo. Hingga Juli 2025, realisasi angkutan udara perintis penumpang mencapai 23.404 frekuensi dengan 183.681 penumpang. Sementara untuk kargo, jembatan udara terealisasi 3.056 frekuensi dengan total muatan 1.859.378 kg.

“Angkutan udara perintis saat ini melayani 22 korwil dari Sumatera hingga Papua, dengan 10 korwil di Papua karena kebutuhannya sangat tinggi. Harapannya harga barang bisa turun sehingga ekonomi daerah berkembang lebih cepat,” jelas Direktur Angkutan Udara Agustinus Budi Hartono.

Kereta Api: Modernisasi Layanan Perintis

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga memperkuat konektivitas melalui skema pembiayaan kreatif di luar APBN, termasuk investasi swasta dan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Beberapa proyek strategis yang berjalan adalah MRT Jakarta, Skytrain Soekarno-Hatta, LRT Jakarta, Commuter Line, LRT Palembang, LRT Jabodebek, dan KA Makassar–Parepare.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Arif Anwar menambahkan, saat ini terdapat lima layanan kereta perintis: KA Cut Meutia, KA Lembah Anai, LRT Sumatera Selatan, KA Makassar–Parepare, dan KA Bathara Kresna.

“Sejumlah kereta perintis sebelumnya sudah naik kelas menjadi KA PSO karena okupansi penumpang menembus 70 persen, seperti KA Siliwangi, KA Jenggala, KA Minangkabau Ekspres, dan KA Datuk Belambangan,” ungkapnya.

Kemenhub menegaskan, konektivitas bukan sekadar soal transportasi, tetapi juga instrumen pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

“Transportasi yang merata, terjangkau, dan berkualitas adalah kunci membuka akses ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional,” tutup Ahmad Yani./infopublik.id

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses