Kemenko Pangan RI Cek Stok Pangan di Balikpapan Jelang Nataru, Pantau Sejumlah Titik Strategis
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI memantau langsung kondisi pasokan, stabilitas harga, dan kesiapan cadangan pangan di Kota Balikpapan, Rabu (3/12), menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Asisten Deputi Stabilisasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Mohamad Siradj Parwito, mengunjungi Pasar Klandasan serta Gudang Bulog Balikpapan di Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota. Pemantauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan komoditas strategis tetap aman, sekaligus mengecek kesiapan penyaluran cadangan pangan pemerintah.
“Berdasarkan pemantauan hari ini, kondisi masih tergolong normal. Permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru juga relatif stabil dan tidak menunjukkan gejolak berarti, khususnya di wilayah Timur,” ujar Mohamad Siradj Parwito.
Di Gudang Bulog Balikpapan, pihaknya meninjau langsung kondisi penyimpanan dan distribusi beras. Gudang dinilai dalam kondisi layak dan tidak ditemukan kendala berarti. Aktivitas penjualan di bagian depan gudang tercatat rata-rata mencapai dua ton per hari. Sementara itu, konsumsi beras di Balikpapan mencapai sekitar 5.300 ton per bulan, dengan alokasi sekitar 4.000 ton untuk masyarakat umum dan 1.300 ton untuk hotel, restoran, dan kafe. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 ton disalurkan khusus untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Selain itu, Kemenko Pangan juga menyoroti pentingnya percepatan penyaluran cadangan pangan pemerintah. Rencananya, sekitar 100 juta kilogram beras akan disalurkan kepada 82 juta penerima di seluruh Indonesia, masing-masing keluarga menerima 10 kilogram per bulan yang biasanya diberikan untuk dua bulan sekaligus.
“Biasanya, setelah menerima bantuan tersebut, masyarakat tidak lagi membeli beras SPHP, sehingga berdampak signifikan pada penurunan inflasi,” jelasnya.
Saat ini, penyaluran bantuan masih menunggu kedatangan minyak goreng yang menjadi satu paket dengan beras. Minyak goreng tersebut masih dalam perjalanan dan kapal tengah mengantre untuk bersandar. Setelah dibongkar, sisa bantuan sebanyak 130 ton akan segera disalurkan.
Dalam kunjungan itu, turut dibahas sejumlah usulan dari pemerintah daerah, termasuk rencana pembangunan food station dan intensifikasi lahan pertanian. Menurut Siradj, food station tidak hanya berfungsi sebagai gudang, melainkan juga sebagai pusat distribusi pangan di bawah RNI dan ID Food, yang bisa menyuplai baik program pemerintah maupun retail modern.
BACA JUGA
