Kemensos Pertimbangkan Usulan Sekolah Rakyat Jadi Pendidikan Inklusif untuk Penyandang Disabilitas
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kementerian Sosial (Kemensos) membuka peluang mengembangkan Sekolah Rakyat sebagai lembaga pendidikan inklusif yang dapat menjangkau anak-anak penyandang disabilitas. Usulan ini datang dari kalangan orang tua, termasuk Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya akan mempelajari lebih lanjut wacana tersebut. “Kami akan belajar, akan berdiskusi dengan semua pihak untuk menindaklanjuti usulan ini. Ini masih tahap awal,” ujar Gus Ipul
Menurutnya, pembahasan akan melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) sebagai bagian dari tim formatur Sekolah Rakyat. Gus Ipul menegaskan, beberapa Sekolah Rakyat yang sudah berjalan bahkan telah menerima siswa penyandang disabilitas.
“Contohnya di Lamongan dan Cibinong, sudah ada anak-anak dengan disabilitas intelektual yang diterima,” katanya.
Sebelumnya, Dewan Penasihat Portadin, Siswandi Abdul Rachim, mengusulkan agar minimal 5 persen dari total Sekolah Rakyat diperkuat sebagai sekolah inklusif. Ia menilai langkah ini penting untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan setara di lingkungan sosialnya.
Data Portadin menunjukkan, saat ini hanya ada sekitar 2.396 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang melayani 7.287 kecamatan di seluruh Indonesia. Secara rata-rata, satu SLB harus menjangkau hingga tiga kecamatan.
Dengan keterbatasan jumlah SLB, penguatan Sekolah Rakyat menjadi inklusif dinilai dapat memperluas akses pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas, sekaligus mempercepat pemerataan layanan pendidikan di Indonesia. / Info Publik
BACA JUGA
