BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com -Kementerian Perhubungan merencanakan proyek pengembangan bandara Juata dan Pelabuhan di Kota Tarakan. Kedepanya, kota di Kaltara ini akan jadi entri point di wilayah utara Kalimantan.

Kaltara menjadi bagian beranda terdepan perbatasan Indonesia Malaysia yang juga harus mendapat kesamaan dalam pembangunan Indonesia yang memiliki prospek kedepan termasuk mendukung industry pariwisata dan industry turunan dari komiditas utama Kaltimra.

Dewa Made Satrawan Staf Khusus Kementerian Perhubungan BIdang Hubungan Internasional mengatakan beberapa bandara yang difasilitasi dalam hal peningkatan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi seperti di Bitung, Samarinda, dan juga Bandaa Juata hingga Bitung Manado.

Proyek-proyek tersebut diumumkan dalam pertemuan empat negara yakni Indonesia, Brunai, Philipina dan Malaysia dalam pertemuan BIMP EAGA yang membahas pertemua transportasi cluster di Balikpapan.

“Dalam miting bisnis (BEMP EAGA) dibahas airline linkers. Kalau maskapai untuk wilayah perbatasan pakai ATR dengan faislitas runway yang ada cukup memadai. Kayak Maratua untuk Diving itu, bisa ngak dikembangkan itu bisa banget. Kalau sudah ada misalnya ada kebutuhan dari turis Malaysa atau dari Brunai langsung kesana. Kita dengan dua negara sudah ada kerjasama nah kita akan bicara dan ini perlu dilakukan secara simultan,”ujarnya sela-sela pertemuan BIMP Eaga “Transport Cluster Meeting “yang diikuti empat negara dihadiri Gubernur Kaltim Awang, (29/8/2018).

Made menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya mengumumkan sejumlah proyek infrastruktur yang masuk dalam program pengembangan di wilayah Indonesia timur termasuk Kalimantan dan Sulawesi seperti tol Balikpapan-Sangata, Rel Kerata Api Kaltim-Kalteng, bandara Samarinda, Pengembagnan bandara Juawata termasuk penginkatan kapasitan check poin Entikong, Kalbar dan Kereta Api Manado-Bitung, pasir Putih Sulawesi utara serta kereta Api Makasar-Pare-Pare.

“Infstruktur ini sifatnya pendukung pengembangan akan sangat bergantung pada pengembangkan kawasan industri,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengembakan kawasan utara Kalimantan Utara. Yakni akan memperpanjang runway bandara Juata dari 2600 meter menjadi 3000 meter guna mendukung jalur penerbangan internasional yang akan dibuka nantinya untuk menghubungkan wilayah luar.

Dia menyebutkan Kaltim utara memiliki potensi untuk menjadi Hub. Sehingga arus orang maupun logistic akan lebih mudah karena berada di wilayah yang lebih stragis dan dekat dengan negara-negara perbatasan. Untuk itu butuh infrastruktur yang mendukung kearah itu.

Dia menambahkan untuk kerjasama BIMP EAG ini menurutnya tidak harus dilaksanakan empat negara melain sebagai wadah berkumpul dan berbagai informasi mengenai pengembangan proyek investasi. “Untuk pelaksanaan investasi tidak terbatas empat negara ini tapi juga dari luar kayak rel kereta api Kaltim itukan melibatkan investor Rusia. Kan juga unutk tranportasi kelapa sawit nah disinilah investor-investor kelapa sawit bisa datang. Jadi bisa dibicarakan lebih luas. Pertemuan ini dilaporkan tingkat menteri,” tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version