BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Banyaknya pelayaran internasional di perairan selat Makassar menjadi perhatian serius Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau BPP. Itu menjadi alasan BNPP Balikpapan ditingkatkan kelasnya dari B menjadi A.

Peningkatan kelas itu terungkap saat Kepala BNPP RI melakukan kunjungan kerja ke kantor yang dulu bernama Basarnas dan mencakupi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

“Artinya level lebih tinggi karena dilihat dari banyaknya pelayaran dan kecelakaan terutama di perairan sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih tinggi,” kata Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, Kepala BNNP RI (3/2/2018).

Kunjungan jenderal bintang 3 di jajaran TNI Angkatan Udara ini juga untuk memeriksa kesiapan alat utama dan perangkat lainnya yang dimiliki BNPP Balikpapan. Termasuk kesiapan 91 personel yang dimiliki.

Pasalnya, tugas dan fungsi utama BNPP adalah pencarian dan pertolongan sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014. “Menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi korban. Jadi kalau korban jiwa urusannya BNPP, kalau bencana bukan urusan kami,” jelasnya.

Hanya saja pengecualian jika telah ditetapkan tanggap darurat dalam sebuah bencana maka BNPP mengerahkan personel dan membentuk posko siaga. Bahkan mengerahkan potensi SAR yang ada di masyarakat.

“Kalau hanya mengerahkan personel BNPP dengan luas wilayah ini, tidak cukup. Makanya kita tetap dibantu potensi-potensi SAR yang dikendalikan kantor BNPP di Balikpapan. Termasuk bersinergi dengan instansi samping seperti BPBD, TNI dan Polri,” dalihnya.

Penambahan alat utama di BNPP Balikpapan juga akan dilakukan namun dikondisikan dengan keuangan negara. “Seperti tahun kemarin, kita membeli 5 kapal besar dan salah satunya kita tempatkan di Kota Baru, Kalsel. Kalau di sini kapalnya relatif masih baru,” ungkapnya

Tahun ini BNPP juga kembali membeli 4 armada kapal rescue atau penyelamat untuk ditempatkan di kantor-kantor BNPP daerah. “Karena wilayah Indonesia ini cukup luas,” ucapnya.

Dirinya juga merasa belum saatnya BNPP Balikpapan dimekarkan untuk membentuk badan baru di Kalimantan Utara. Pasalnya, sejauh ini operasi pencarian dan pertolongan masih bisa dilakukan oleh BNPP yang kantornya berseberangan dengan bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ini.

“Personelnya sudah cukup, sudah 90-an orang yang terlatih dan rescuer yang memiliki kemampuan khusus dan peralatan juga memadai. Personel harus menguasai teori dan praktik karena sebelum menyelamatkan diri, rescuer harus juga selamat,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version