Kesbangpol Balikpapan Tingkatkan Literasi Politik untuk Demokrasi Berkualitas
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Upaya meningkatkan kualitas demokrasi di Kota Balikpapan mendapat ruang baru ketika pendidikan politik digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disputakar) Balikpapan, Rabu (06/08/2025). Kegiatan bertema “Peran Strategis Tokoh Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi Daerah” ini menekankan pentingnya literasi politik yang sehat melalui peran tokoh masyarakat.
Acara yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan menghadirkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan dan perwakilan dari Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan sebagai narasumber. Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah kecamatan, serta jajaran Kesbangpol, menunjukkan komitmen bersama dalam membangun demokrasi partisipatif.
Perpustakaan sebagai Simbol Literasi Politik
Kepala Badan Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, menyampaikan bahwa penggunaan aula perpustakaan sebagai lokasi sosialisasi bukan tanpa alasan. Perpustakaan dianggap sebagai simbol penting dalam membangun masyarakat yang melek informasi dan bijak dalam berpolitik.
“Perpustakaan adalah pusat pengetahuan. Dari tempat ini kita ingin menegaskan bahwa demokrasi berkualitas lahir dari literasi yang baik. Tokoh masyarakat harus menjadi pembelajar sekaligus pengajar bagi lingkungannya,” ujar Sutadi.
Ia menambahkan bahwa demokrasi tidak hanya berjalan di ruang politik formal, tetapi juga di ruang-ruang sosial tempat masyarakat berinteraksi sehari-hari. Tokoh masyarakat harus menjadi penyalur informasi yang benar, penyaring isu yang menyesatkan, serta penggerak partisipasi warga di tingkat lokal.
Tokoh Masyarakat sebagai Pilar Demokrasi
“Demokrasi yang cerdas hanya bisa tumbuh bila masyarakat terbiasa mengakses informasi yang tepat. Maka pemerintah memerlukan keterlibatan tokoh masyarakat. Mereka yang berdampingan dengan warga di lingkungan setempat,” lanjut Sutadi.
Menurutnya, literasi politik sangat krusial di setiap pesta demokrasi. Pemahaman warga terhadap tahapan pemilu, hak politik, dan fungsi pengawasan publik menjadi pondasi penting. Sutadi menekankan bahwa arus informasi digital yang masif kerap memicu perpecahan apabila tidak diimbangi dengan literasi kebangsaan yang kuat.
“Kami berharap tokoh masyarakat tidak hanya hadir di TPS, tetapi juga ikut mengawal proses pemilu sejak awal. Dengan literasi politik yang kuat, warga bisa terhindar dari politik uang dan hoaks,” jelas Sutadi.
Menjadi Penyejuk di Tengah Perbedaan
Sutadi juga menekankan peran tokoh masyarakat sebagai penyejuk di tengah perbedaan politik. Mereka diharapkan dapat mengajarkan berpolitik secara cerdas tanpa memutus tali persaudaraan antarwarga. Sinergi antara pendidikan politik dan literasi masyarakat dinilai mampu menciptakan demokrasi yang sehat dan berkualitas.
“Kami sudah sering bicara soal demokrasi, tapi jarang melihatnya dari sisi literasi. Ternyata peran tokoh masyarakat cukup besar dan bersentuhan langsung dengan warga. Maka kami ingin mereka mendidik warga agar tidak terjebak isu menyesatkan,” pungkasnya.
Dengan kegiatan ini, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Kesbangpol berharap tercipta generasi masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan tetap menjaga persatuan, sekaligus memastikan demokrasi di daerah berjalan partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan.***
BACA JUGA
