BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Akibat musim kemarau, telah berdampak pada ketinggian maupun stok air baku di Waduk Manggar dan Teritip Kota Balikpapan.

Bahkan hasil kajian Balai Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balikpapan terancam krisis air bersih.

Saat ini ketinggian air di Waduk Manggar dan Teritip dibawah batas ambang normal. Bahkan di perikirakan hanya bertahan sampai 24 Oktober 2023. Jika tak juga turun hujan.

Direktur Operasional Perumuda Tirta Manuntung Balikpapan Anang Fadliansyah mengatakan, ketinggian air di Waduk Manggar menyusut tersisa 8,30 meter dari 10,30 meter. Sedangkan di Waduk Teritip ketinggian air tinggal 19,82 meter. Sebelum 21,50 meter dengan daya tampung 5 juta meter kubik.

Pihaknya terpaksa melakukan penggiliran distribusi air bersih ke rumah-rumah warga. Termasuk melakukan invetarisasi dab mikigasi yang terjadi, dengan penggiliran air bersih.

“Kapasitasnya itu kan kalau Waduk Manggar tuh 12 juta meter kubik. Sekarang sudah perhitungan dari BWS sudah hampir sekitar 10 jutaan saja. karena dari sedimennya sudah cukup tinggi,”ujarnya.

“Kapasitas tampungnya itu mulai berkurang lah keandalannya. Cuma yang bisa diambil sampai di elevasi 5 meter setelah itu sudah nggak bisa lagi,”

Karena stok air baku terbatas, sehingga dilakukan penggiliran distribusi air ke rumah-rumah warga. “Makanya dengan sisa elevasi yang bisa dimanfaatkan ini kita berupaya untuk mengatur,” ujarnya.

“Supaya harapannya nanti ada hujan bisa masuk, menambah umur dari pada waduk ini sendiri,”ucapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version