Ketua PKK Balikpapan Dorong Kader Lingkungan Hidup Berdaya dan Berkelanjutan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Hj Nurlena Rahmad Mas’ud menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program pelatihan kader lingkungan hidup. Ia mengingatkan bahwa kegiatan semacam ini jangan hanya sebatas seremoni, melainkan harus melahirkan aksi nyata yang berdampak langsung di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Nurlena saat menghadiri training of trainer (ToT) kader lingkungan, Kamis (21/8/2025). Menurutnya, keberadaan kader lingkungan merupakan ujung tombak perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kalau hanya berhenti pada acara hari ini, sia-sia. Harus ada tindak lanjut. Kader harus berdaya, kreatif, dan bisa menjadi contoh di lingkungannya,” ujarnya.

Kader sebagai Agen Perubahan
Nurlena menjelaskan, jumlah kader lingkungan di Balikpapan mencapai sekitar 11 ribu orang. Jika seluruhnya diberdayakan secara optimal, maka program pemerintah daerah terutama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan lebih mudah terwujud. Namun demikian, ia menilai perlunya dukungan fasilitas, termasuk sarana transportasi yang memadai, agar kader dapat menjangkau wilayah kerja yang lebih luas.
“Kalau mereka diberdayakan semua, Insya Allah program DLH dan PKK bisa berjalan maksimal. Tapi tentu perlu dukungan, minimal transportasi agar mereka bisa menjangkau kader lainnya,” tambahnya.
Peran Strategis Perempuan
Lebih lanjut, Nurlena menegaskan bahwa mayoritas kader lingkungan adalah perempuan. Posisi ini sangat strategis, sebab perempuan setiap hari bersentuhan langsung dengan pengelolaan sampah rumah tangga.
Dengan adanya kader, ia berharap budaya pemilahan sampah dari rumah bisa semakin kuat. “Kalau ini bisa berjalan, sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang, tidak usah 42 persen, minimal 30 persen,” tegasnya.
Hutan Kota sebagai Ruang Edukasi
Tidak hanya fokus pada persoalan sampah, Ketua PKK Balikpapan itu juga menyinggung potensi pemanfaatan hutan kota sebagai ruang edukasi lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan Hutan Kota Telaga Sari seluas 7 hektare yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan.
“Di sana bisa kita jadikan sarana edukasi sekaligus UMKM. Pengunjung pasti mencari makanan dan minuman, sekaligus kita beri edukasi tentang pentingnya memilah sampah,” ungkapnya.
Warisan untuk Generasi Selanjutnya
Pada akhir sambutannya, Nurlena menegaskan bahwa gerakan kader lingkungan harus menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan hidup. Ia berharap semangat yang ditanamkan hari ini dapat diwariskan hingga ke generasi berikutnya.
“Kehidupan kita ini berkelanjutan. Kita harus memberi contoh, nanti anak-anak kita akan mencontoh, begitu pula generasi selanjutnya,” tandasnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
