Kim Jong Un Bertekad Makin Kembangkan Kekuatan Nuklir Korea Utara
SEOUL, inibalikpapan.com – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengkritik kerja sama militer trilateral antara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dan bertekad kembangkan kekuatan nuklir di negaranya.
Ia anggap ketiga negara tersebut meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan berjanji akan mengambil tindakan balasan.
Kim mengatakan pengerahan aset strategis nuklir, latihan perang, dan kerja sama militer AS dengan Jepang dan Korea Selatan mengundang ketidakseimbangan militer di kawasan tersebut.
Kerjasama tiga negara itu dapat menimbulkan tantangan serius bagi lingkungan keamanan, media pemerintah KCNA kabarkan pada Minggu (9/2/2025).
“DPRK tidak menginginkan ketegangan yang tidak perlu dalam situasi regional. Tetapi akan mengambil tindakan pencegahan yang berkelanjutan untuk memastikan keseimbangan militer regional,” kata Kim saat berkunjung ke Kementerian Pertahanan pada hari Sabtu untuk memperingati hari ulang tahun Angkatan Darat Korut.
DPRK adalah singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.
Kim Jong Un ‘Tak Tertarik’ Jalin Hubungan Dengan AS
Presiden AS Donald Trump, setelah pertemuan pada hari Jumat dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, mengatakan dia hendak jalin hubungan dengan Korea Utara, karena AS menyatakan keprihatinan terkait program nuklir.
Namun selama kunjungan tersebut, Kim menegaskan kembali kebijakan yang tak tergoyahkan untuk mengembangkan kekuatan nuklir lebih tinggi, menurut laporan media pemerintah Korea Utara tersebut.
Terkait perang Rusia dengan Ukraina, Kim mengatakan: “Tentara dan rakyat DPRK akan selalu mendukung dan mendorong perjuangan tentara dan rakyat Rusia untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan. Dan juga integritas teritorial mereka sesuai dengan semangat perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara DPRK dan Rusia.”
Bulan lalu, Korea Selatan mengatakan pihaknya mencurigai Korea Utara sedang bersiap mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia, sebagai tambahan dari 11.000 tentara yang telah berangkat untuk perang selama tiga tahun.
BACA JUGA

