BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Dinas kesehatan Kota Balikpapan menutup sementara selama tiga hari kegiatan Klinik Juanson Jalan Asnawi, kawasan BJ-BJ Balikpapan Selatan. Penutupan mulai Rabu sore hingga Jumat (23-25 Februari).

Aktivitas Klinik Juanson masih berlangsung pada Rabu siang karena klinik masih melayani masyarakat mengingat surat penutupan sementara diterima pada Rabu siang pukul 11.45 wita.

“Benar ada penutupan sementara karena faktor human eror. Kita akan benahi karena klinik kita buka 24 jam dan sejak omicron merebak, antrian per harinya bisa lebih dari 500 orang datang kemari,” ujar pengelola yang juga Penanggung Jawab Klinik Juanson drg. Tzeto Mie Ling kepada inibalikpapan.com, Rabu (23/2/2022).

Faktor human eror yang dimaksud yakni adanya pengaduan warga yang tidak dilakukan pemeriksaan namun namanya masuk dalam aplikasi Peduli Lindungi masuk ke daftar hitam.
“Kasusnya warga itu tidak tes disini tapi kok datanya dia ‘positif’ di aplikasi Peduli Lindungi. Kami heran juga seumur-umur baru ini terjadi,” ujarnya.

Karena itu pihaknya terus melakukan perbaikan SOP, perbaikan SDM agar lebih teliti lagi.

“Kasus ini kami belum tau dimana letak kesalahannya apakah human eror karena salah memasukan NIK atau apa karena yang dilayani banyak sekali. Salah satu angka saja bisa beda,” lanjutnya.

Dari sisi SDM saat ini jumlah yang bekerja di klinik ada 80 orang dengan pembagian tiga shift. Shift pertama dan kedua dipekerjakan sekitar 30 orang sedangkan shift malam dipekerjakan 15-20 orang saja.
“Sejak omicron merebak kami menambah personil, dulu hanya 50 orang saja sekarang 70-80 orang,” sebutnya.

Pihaknya memastikan bahwa dalam kasus ini pihaknya betul-betul memastikan kepada SDM agar selanjutnya untuk penginputan NIK dilakukan secara teliti dan dilakukan kroscek secara manual sesuai dengan identitas dari pasien, sehingga harapan kami ke depannya masalah seperti ini tidak terjadi lagi.
“Kami juga sudah menerapkan sistem pendaftaran online. Kalau yang manual biasanya yang belum bisa lakukan online. Itu masih kita layani,” tuturnya.

Atas penutupan sementara ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan yang menjadi kliennya. “Sabtu kami buka kembali. Sekarang ini kami berkordinasi terus dengan DKK,” tambahnya.

Sementara Kepala DKK dr. Andi Sri Juliarty membenarkan informasi penutupan sementara hari ini hingga tiga hari kedepan.
Menurutnya ada banyak saran dari DKK Balikpapan mengingat klinik buka 24 jam. Karena itu perlu ada perbaikan SOP/Alur, mencari solusi bersama.

” Kalau pelayanan 24 jam kan nggak ada waktu untuk perbaiki. Jadi saran kami ditutup dulu untuk perbaikan sistem operasional klinik dan selama prosesnya kami akan ikut mendampingi.

“Karena pada saat kami datang di sana banyak orang jadi mari sementara operasional klinik kita tutup dulu, sambil ayo kita perbaiki dengan harapan dalam beberapa hari selesai, dan mungkin tiga hari ini harapannya bisa selesai,” katanya.

Penutupan klinik kata Dio, sapaan akrabnya adalah untuk memperbaiki dan menyesuaikan semua teknis pelayanan yang sedang berjalan. Karena tidak mungkin surat datang, mesin pembaca PCR langsung dimatikan, itulah kenapa sampai Rabu sore ini Klinik masih beroperasional untuk menyelesaikan sisa sampel yang sudah masuk.

“Keluhan yang disampaikan media adalah adanya kesalahan tanggal, sedangkan keluhan yang dilaporkan ke kami berbeda, orang mengetahui di aplikasi Peduli Lindungi (hasil positif, tapi yang bersangkutan tidak tes disitu) ya. Mungkin lelah, dari petugas inputnya. Kan bisa juga faktor kelelahan orang. Tujuan ini perbaikan kan baik untuk mereka dan masyarakat juga,” tukasnya.


Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version